Sabtu 19 Dec 2020 02:48 WIB

SDA DKI Beli Empat Pompa Mobile dari Belanda

Kementerian PUPR akan merevitalisasi Situ Cilodong, Depok.

Rep: Flori Sidebang/Rusdy Nurdiansyah/ Red: Bilal Ramadhan
Anak-anak mendorong gerobak air saat terjadi banjir rob di kawasan Muara Angke, Jakarta, Selasa (17/11). Banjir rob dengan ketinggian berkisa 30 cm hingga 60 cm akibat air laut pasang itu merendam Pelabuhan Kali Adem hingga pemukiman warga dan tergolong yang paling parah melanda kawasan tersebut sejak satu tahun terakhir. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Anak-anak mendorong gerobak air saat terjadi banjir rob di kawasan Muara Angke, Jakarta, Selasa (17/11). Banjir rob dengan ketinggian berkisa 30 cm hingga 60 cm akibat air laut pasang itu merendam Pelabuhan Kali Adem hingga pemukiman warga dan tergolong yang paling parah melanda kawasan tersebut sejak satu tahun terakhir. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta membeli empat pompa mobile dari Belanda yang memiliki daya sedot besar. Pompa ini akan digunakan untuk menangani banjir rob yang sering terjadi di Jakarta Utara.

Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan, pompa tersebut memiliki dua kapasitas berbeda. Juaini mengungkapkan, dua unit pompa memiliki daya sedot 1.000 liter per detik, sedangkan dua pompa lainnya berkapasitas 350 liter per detik.

Dia menyebut, Dinas SDA DKI mengeluarkan biaya sebesar Rp 22 miliar APBD 2020 untuk membeli empat pompa mobile tersebut. "Untuk pompa berkapasitas 350 liter per detik dibeli seharga Rp 4 miliar per unit. Sedangkan, pompa mobile berkapasitas 1.000 liter per detik Rp 7 miliar," kata Juaini, Kamis (17/12).

Dia menjelaskan, pihaknya juga telah melakukan uji coba terhadap empat pompa itu di Kali Asin, Jalan Pluit Karang Barat, Penjaringan, Jakarta Utara. Nantinya, kata dia, dua pompa dengan kapasitas 1.000 liter per detik akan disiagakan di Muara Angke.

“Di Muara Angke kan sekarang pompa stasioner yang wilayah timur itu ada 1.000 liter per detik, karena catchment area (daerah aliran sungai) bertambah, makanya untuk sementara kami bantu dengan pompa itu,” ujar dia.

Di sisi lain, lanjut dia, kehadiran alat ini menambah jumlah pompa mobile yang ada di Ibu Kota. Selama ini, kata dia, Jakarta memiliki 180 unit pompa mobile. "Tahun 2021, kami akan melakukan penambahan lagi pompa mobile karena memang lokasi di lima wilayah masih ada yang kami back up,” kata dia.

Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Utara Adrian Mara Maulana mengatakan, pompa mobile dengan kapasitas 1.000 liter per detik itu bakal disiagakan untuk mengganti pompa stasioner yang sedang dalam perawatan. Ia berharap, daya sedot pompa itu yang tergolong besar itu mampu mengatasi banjir rob yang kerap terjadi di Jakarta Utara.

“Tentu yang kami harapkan tidak ada genangan yang diakibatkan air rob, karena untuk wilayah Jakarta Utara sendiri trennya adalah air rob. Sangat jarang Jakarta Utara banjir, terutama karena kiriman dari hulu,” kata Adrian.

Direvitalisasi

Sementara, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) sedang menyusun studi Detail Engineering Design (DED) terkait rencana revitalisasi Situ Cilodong, Kota Depok. Kepala Bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air BBWSCC, Handri Alun Bawono mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan dokumen DED yang berisi penataan Situ Cilodong dan sekitarnya.

"Sebelum proses revitalisasi perlu dilakukan studi DED dulu guna menentukan gambaran yang sesuai dengan Situ Cilodong," kata Hendri.

Menurut Hendri, tujuan dari revitalisasi situ untuk memperkuat fungsi situ dalam mengendalikan air dan mencegah terjadinya banjir di wilayah sekitarnya. Kemudian area sekitar situ juga akan ditata, terutama permukiman yang berada di sempadan Situ Cilodong.

"Alhamdulillah antusias dari masyarakat pun baik, banyak dari mereka yang mengutarakan pendapat dalam penyusunan studi DED ini. Kami akan pelajari lebih lanjut masukan dari warga setempat. Semoga DED-nya dapat segera kami selesaikan," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement