Jumat 18 Dec 2020 06:27 WIB

DIY Larang ASN Keluar Daerah Saat Libur Nataru

Wisatawan dan pelaku usaha pariwisata di DIY diminta terapkan prokes dengan ketat

Wisatawan mencuci tangan sebelum memasuki kawasan Malioboro di Yogyakarta, Senin (14/12/2020). Pemerintah Kota Yogyakarta menambahkan 34 instalasi cuci tangan dengan empat kran setiap instalasi yang tersebar di sejumlah titik jalur pedestrian Malioboro guna menekan penularan COVID-19 menjelang liburan akhir tahun 2020.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Wisatawan mencuci tangan sebelum memasuki kawasan Malioboro di Yogyakarta, Senin (14/12/2020). Pemerintah Kota Yogyakarta menambahkan 34 instalasi cuci tangan dengan empat kran setiap instalasi yang tersebar di sejumlah titik jalur pedestrian Malioboro guna menekan penularan COVID-19 menjelang liburan akhir tahun 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY melarang aparatur sipil negara (ASN) untuk bepergian ke luar daerah saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal ini dilakukan guna mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 yang makin meluas di DIY.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo mengatakan, beberapa kasus Covid-19 yang di temukan di DIY karena adanya riwayat perjalanan dari luar daerah. Diharapkan, dari pelarangan ini ASN dapat mengoptimalkan pariwisata DIY sendiri sebagai pilihan untuk berlibur. Dengan demikian, perekonomian DIY pun dapat meningkat di tengah pandemi Covid-19.

"Optimalkan destinasi wisata yang ada di Yogya sehingga menggerakkan ekonomi di Yogya dan meminimalisasi penularan Covid-19," kata Singgih dalam focus group discussion (FGD) yang digelar Republika secara virtual dengan tema `Jelang Liburan Akhir Tahun di Tengah Pandemi', Kamis (17/12).

Masyarakat DIY juga diimbau untuk mengunjungi destinasi yang ada di DIY, termasuk memanfaatkan fasilitas dari pelaku usaha di sektor pariwisata, seperti hotel dan restoran di Kota Gudeg tersebut. "Kalau ASN larangan (keluar daerah), kalau masyarakat imbauan, ini untuk menggerakkan ekonomi di DIY. Masyarakat Yogya silakan berwisata di Yogya saja," ujar dia.

Dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 saat libur Nataru nanti, penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 menjadi kunci utama. Wisatawan dan pelaku usaha pariwisata di DIY diminta untuk menerapkan prokes dengan ketat dan disiplin. Sebab, pihaknya tidak bisa selalu mengandalkan petugas untuk menegur wisatawan untuk menerapkan prokes.

Terlebih, pada libur Nataru nanti diperkirakan akan banyak wisatawan yang datang ke Yogyakarta. Kalau mengandalkan petugas di lokasi, tidak imbang. Karena lebih besar wisatawan dibanding petugas. "Ada 182 ribu wisatawan tercatat pada long weekend terakhir," ujar Singgih.

Ketua Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan, kedatangan vaksin dapat menumbuhkan sektor pariwisata DIY. Pada Desember 2020 ini, reservasi hotel di DIY menurun, bahkan reservasi hanya mencapai 42 persen dari kamar yang dioperasikan. "Sampai saat ini stagnan (di angka 42 persen)," kata Deddy.

Sementara pada November 2020 lalu angka reservasi sempat meningkat di angka 80 persen. Berangkat dari angka tersebut, pihaknya optimistis pada Desember ini reservasi dapat mencapai 100 persen.

Namun, nyatanya pada Desember ini angka reservasi turun. Untuk hotel dan resto yang beroperasi di DIY pada masa pandemi ini sebanyak 222 hotel dan resto. (silvy dian setiawan, ed:mas alamil huda)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement