Jumat 18 Dec 2020 11:05 WIB

Jelang Akhir Tahun, Perbankan Turunkan Alokasi Uang Tunai

Faktor pembatasan sosial menjadi alasan perbankan mengurangi alokasi uang tunai.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah perbankan telah menyiapkan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan nasabah menjelang libur natal dan tahun baru 2021. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyiapkan uang tunai sebesar Rp 15,1 triliun.
Foto: Republika/ Wihdan
Sejumlah perbankan telah menyiapkan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan nasabah menjelang libur natal dan tahun baru 2021. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyiapkan uang tunai sebesar Rp 15,1 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah perbankan telah menyiapkan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan nasabah menjelang libur natal dan tahun baru 2021. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyiapkan uang tunai sebesar Rp 15,1 triliun. Alokasi tersebut turun 8,2 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan penurunan disebabkan dampak pandemi yang akan mengurangi belanja masyarakat pada periode libur natal dan tahun baru.

Baca Juga

“Kami melihat faktor pembatasan sosial dan kampanye di rumah untuk menekan penyebaran virus corona yang membuat masyarakat lebih memilih untuk bertransaksi nontunai,” dalam keterangan resmi, Jumat (18/12).

Bank Mandiri juga mengantisipasi puncak kenaikan transaksi nasabah yang diperkirakan pada 16-31 Desember, sehingga akan dilakukan optimalisasi limit pengisian mesin ATM pada periode tersebut. Pada periode libur Natal 24-27 Desember 2020, Bank Mandiri juga akan mengoperasikan sebanyak 160 cabang.

"Aplikasi Mandiri Online, misalnya, kini sudah dapat melayani hampir semua transaksi nasabah seperti pemindahan dana, pembukaan rekening, pemblokiran dan pembukaan blokir, monitoring perpindahan dana, serta transaksi pembayaran, termasuk dengan scan QRIS," jelasnya.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyiapkan uang tunai sebesar Rp 14,5 triliun. Alokasi ini juga menurun sekitar Rp 2 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

“Penurunan itu salah satunya disebabkan adanya perubahan transaksi nasabah di masa pandemi Covid-19 yang beralih ke transaksi non tunai atau e-channel. Penurunan juga karena adanya tren shifting transaksi nasabah," ujar Direktur Bank BNI Ronny Venir.

Menurutnya dari total dana tunai sebesar Rp 14,5 triliun sekitar Rp 8,6 triliun bakal dialokasikan untuk kebutuhan pengisian di mesin ATM atau CRM perseroan yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Secara geografis sebesar Rp 2,5 triliun atau 17 persen dari total uang tunai dialokasikan untuk kebutuhan uang tunai nasabah di Jabodetabek," ucapnya.

PT Bank Central Asia Tbk telah menyediakan uang tunai sebesar Rp 30,5 triliun. Adapun jumlah itu terbilang turun dari total uang tunai yang disiapkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 46,6 triliun atau turun 34,54 persen.

Direktur BCA Santoso Liem mengatakan operasional kantor cabang BCA hingga saat ini masih dalam tahap koordinasi. "Kami sedang berkoordinasi dan berkomunikasi secara internal untuk menyesuaikan arahan dari pemerintah, otoritas, dan regulator perbankan. Jika proses ini telah selesai, kami akan segera menginformasikan kepada publik," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement