Jumat 18 Dec 2020 01:10 WIB

SNNU Usung Dua Agenda Sejahterakan Nelayan

Serikat Nelayan NU akan menggandeng investor untuk mengelola potensi laut.

Rep: Novita Intan/ Red: Satria K Yudha
Ketua Umum PP SNNU Witjaksono. SNNU memiliki dua agenda utama untuk menyejahterakan nelayan.
Foto: Dok SNNU
Ketua Umum PP SNNU Witjaksono. SNNU memiliki dua agenda utama untuk menyejahterakan nelayan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) telah menyiapkan dua agenda utama untuk menyejahterakan para nelayan. Kedua agenda itu berkaitan dengan bidang perekonomian dan jaminan sosial. 

Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum PP SNNU Witjaksono yang terpilih secara aklamasi saat Kongres I  SNNU pada 13-15 Desember 2020. Kongres tersebut digelar secara fisik dan daring di Ponpes Qomaruh Huda,  Desa Bagu, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah. 

Dalam bidang perekonomian, Witjaksono mengatakan pihaknya telah menyusun kerja sama dengan para investor untuk mengelola potensi laut agar masyarakat sekitar pesisir ikut dalam pembesaran benur. “Kami akan datangkan investor agar potensi sektor kelautan dan perikanan bisa dikembangkan, sehingga mempunyai nilai tambah dan semua nelayan bisa dilibatkan untuk membudidaya dan mengembangkan benih lobster,” kata Witjaksono dalam siaran pers, Kamis (17/12). 

Sedangkan agenda kedua di bidang jaminan sosial, Witjaksono mengaku akan mendorong para nelayan untuk memiliki asuransi jiwa. Selain itu, berjuang mewujudkan pemerataan. 

"SNNU tidak ingin kekayaan laut kita hanya dinikmati segelintir orang, karenanya SNNU akan terus memberikan kesempatan agar para nelayan mendapatkan hak-haknya, sehingga kesejahteraan kalangan nelayan benar-benar terwujud,” kata dia. 

Menurut dia, upaya tersebut dilakukan karena tren jumlah nelayan di Indonesia menurun. Hal ini mengindikasikan profesi nelayan, khususnya nelayan kecil dan tradisional dianggap belum memberikan jaminan kesejahteraan dibanding profesi lainnya. 

Sebagai negara maritim, kata dia, Indonesia mempunyai potensi ekonomi yang tinggi dari sektor kelautan dan perikanan jika dikelola dengan baik dan benar. Maka itu, perlu adanya perencanaan perlindungan dan pengelolaan sumber daya perairan yang matang.

“Kami menjembatani dan mempertemukan nelayan dan pemerintah langsung agar ada formula dan kebijakan yang tepat demi pengelolaan sektor kelautan dan perikanan yang lebih baik di masa mendatang," ujar dia. 

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan PBNU mendukung penuh segala aktivitas SNNU agar semua potensi laut yang dapat dikonsumsi serta dimanfaatkan, bisa dikelola secara maksimal untuk kesejahteraan nelayan. 

"Kita harus bersyukur untuk senantiasa menjaga keutuhan dan kelestarian alam. Kita bisa menggali potensinya, tapi jangan sampai merusak," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement