Kamis 17 Dec 2020 19:30 WIB

Pelatih Persib Rela Ganti Ritme Tidur demi Liga Inggris

Menurutnya, Liga Inggris menjadi salah satu liga paling atratif

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Muhammad Akbar
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Selasa (3/11).
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Selasa (3/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tidak adanya kompetisi sepak bola di Indonesia membuat pecinta sepak bola menonton kompetisi di negara lain. Sebut saja Liga Primer Inggris dan J-League yang tengah digandrungi.

Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts mengaku ikut beralih menonton kompetisi di negara lain. Dia mengikuti perkembangan Liga Inggris meski hal itu membuatnya mengubah ritme tidurnya.

"Seperti dini hari ini saya menonton dua laga salah satunya laga yang paling dinantikan, Liverpool lawan Tottenham," kata Robert, Kamis (17/12).

Robert menyebut ketika menyaksikan laga itu, dia melihat dari dua sudut pandang berbeda, yakni sebagai pelatih dan suporter biasa.

"Saya bisa melihat dari sisi taktikal, saya melihat apa yang kedua tim itu lakukan, kenapa tim bisa menang dan apa kuncinya mereka bisa menang," kata Robert.

Menurutnya, Liga Inggris menjadi salah satu liga paling atratif yang dia lihat. Banyak tim papan bawah yang bisa mengambil poin dari tim papan atas. Dia pun mengakui stadion yang kini kosong pun dapat mempengaruhi permainan tim.

"Banyak tim yang menang, kalah, menang, lalu kalah lagi, tidak ada tim yang luar biasa," kata Robert.

Pelatih asal Belanda ini pun mengikuti perkembangan Liga Champions Eropa dan melihatnya sebagai laga yang menghibur dan berkualitas. Bahkan Robert rela jam tidurnya berubah.

"Normalnya saya bangun jam 5.30 di pagi hari jika ada latihan pagi. Tapi kini saya bisa tidur lebih lama di pagi hari, sarapan agak siang, lalu melakukan kegiatan seperti berlatih mandiri sorenya," kata Robert.

"Itulah rutinitas baru saya. Baru setelah itu jika ada waktu saya menyaksikan laga sepak bola lagi. Cukup disayangkan juga karena belum ada laga sepak bola di Indonesia," kata Robert.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement