Kamis 17 Dec 2020 14:44 WIB

Kasus Covid-19 Malaysia Telah Lampaui China

Angka positif Covid-19 di Malaysia mencapai 87.913 kasus.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PUTRAJAYA -- Malaysia melaporkan 1.295 kasus baru virus Covid-19. Sehingga total kasus positif di Negeri Jiran itu sudah melewati total kasus di China. Pada konferensi pers, Rabu (16/12) Menteri Kesehatan Malaysia Dr Noor Hisham Abdullah mengumumkan kasus positif di Malaysia menjadi 87.913 kasus.

Seperti dikutip, the Star, Kamis (17/2), angka tersebut melampaui China yang kini mencatat 86.770 kasus positif. Wuhan di China menjadi tempat pertama yang mendeteksi virus Corona pada akhir tahun lalu. 

Baca Juga

Pada Rabu kemarin Malaysia juga mengumumkan tujuh kematian terkait virus Covid.  Dr Noor Hisham mengatakan lima kematian terjadi di Sabah dan satu Selangor dan Kelantan. 

Pada waktu sama ada 1.204 pasien Covid-19 juga keluar dari rumah sakit. Total ada sekitar 72.733 orang atau 82,7 persen pasien sudah dinyatakan pulih. Sementara jumlah kasus aktif di Malaysia mencapai 14.751 kasus sekitar 133 pasien di unit gawat darurat dan 62 orang membutuhkan ventilator.

Dr Noor Hisham mengatakan 10 kasus baru berasal dari luar negeri sisanya penularan di dalam negeri. Selangor masih menjadi wilayah dengan kasus positif tertinggi dengan 481 kasus atau 37,1 persen kasus baru yang diumumkan Rabu kemarin. Disusul Sabah dengan 268 kasus atau 20,7 persen dan Kuala Lumpur 232 kasus atau 17,9 persen.

Klaster Teratai mencetak rekor pertambahan kasus baru dalam satu hari dengan 143 kasus baru. Klaster Teratai yang terhubung dengan buruh pabrik sarungan tangan Top Glove menjadi klaster terbesar di Malaysia saat ini dengan 5.683 kasus positif.

Dr Noor Hisham mengatakan Malaysia mendeteksi delapan klaster baru Covid-19. Empat di antara terhubung dengan tempat kerja. Klaster Tapak Bina Permai di Lembah Pantai, Kuala Lumpur sejauh ini telah melaporkan 48 kasus positif, sekitar 1.087 pekerja akan diperiksa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement