Kamis 17 Dec 2020 11:57 WIB

Pemkot Bandung Salurkan Rp 144 Miliar Bagi Siswa tidak Mampu

Bantuan keuangan diberikan kepada 4.515 siswa SMA swasta yang berasal dari 71 sekolah

Rep: fauzi ridwan/ Red: Hiru Muhammad
Petugas memasang tanda jarak fisik (physical distancing) di ruang kelas di SMAN 5 Bandung, Jalan Belitung, Kota Bandung, Senin (8/6). Sekolah tersebut mulai melakukan persiapan protokol kesehatan jelang tahun ajaran baru seperti pembatasan jumlah siswa di ruang kelas, penerapan jarak duduk, fasilitas cuci tangan di setiap kelas serta pengaturan jam masuk sekolah siswa dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara proporsional menuju adaptasi kebiasaan baru (AKB) saat pandemi Covid-19
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas memasang tanda jarak fisik (physical distancing) di ruang kelas di SMAN 5 Bandung, Jalan Belitung, Kota Bandung, Senin (8/6). Sekolah tersebut mulai melakukan persiapan protokol kesehatan jelang tahun ajaran baru seperti pembatasan jumlah siswa di ruang kelas, penerapan jarak duduk, fasilitas cuci tangan di setiap kelas serta pengaturan jam masuk sekolah siswa dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara proporsional menuju adaptasi kebiasaan baru (AKB) saat pandemi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyalurkan bantuan keuangan (bankeu) dan bantuan sosial (bansos) kepada siswa tidak mampu di tingkat SD, SMP dan SMA serta mahasiswa di perguruan tinggi sebesar Rp 144 miliar lebih. Bantuan diberikan kepada siswa tidak mampu yang rawan untuk melanjutkan pendidikan (RMP) ke jenjang berikutnya."Alhamdulillah kita Kota Bandung telah menjalankan bantuan keuangan RMP untuk SMA, SMK bantuan keuangan dari APBD Kota Bandung," ujar Wali Kota Bandung, Oded M Danial, Kamis (17/12).

Menurutnya, bantuan keuangan diberikan kepada 4.515 siswa SMA swasta yang berasal dari 71 sekolah. Ia mengatakan nilai bantuan masing-masing anak sebesar Rp 2 juta dengan total bantuan yang diberikan sebesar Rp 9.030.000.000.

Selain itu, bantuan keuangan diberikan kepada 12.038 siswa SMK swasta yang berasal dari 99 SMK swasta. Menurutnya, nilai bantuan masing-masing anak sebesar Rp 2 juta sehingga total nilai bantuan mencapai Rp 24.076.000.000."Alhamdulillah kita sudah menyerahkan kepada mereka," katanya.

Oded melanjutkan, bantuan sosial diberikan kepada 7.556 siswa SD swasta yang berasal dari 90 sekolah dengan masing-masing bantuan sebesar Rp 2.160.000. Sementara itu, 10.565 siswa SMP swasta mendapatkan bantuan masing masing Rp 4.275.000.

Ia menambahkan, bantuan juga diberikan kepada 3.581 mahasiswa di 59 perguruan tinggi dengan nilai masing-masing Rp 4.8 juta. Menurutnya, jumlah keseluruhan bantuan sosial dan bantuan keuangan mencapai Rp 144.887.135.000.

Oded menambahkan, pihaknya memberikan bantuan kepada siswa SMA dan SMK swasta yang wewenangnya berada di Provinsi Jabar karena ingin menghadirkan rasa keadilan kepada siswa tidak mampu dan memiliki keterbatasan. "Wujud dan komitmen saya berpihak kepada pembangunan SDM," katanya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung, Cucu Saputra mengatakan bantuan yang diberikan merupakan bantuan operasional. Menurutnya, bantuan langsung diberikan kepada sekolah untuk biaya operasional siswa sehingga siswa tidak mampu tidak perlu mengeluarkan bayaran. "Jadi ini bukan bantuan personal, ini bantuan operasional, jangan pernah berpikir bantuan ke orang. Siswa di sekolah swasta untuk operasional dibiayai APBD Bandung, jadi tidak usah iuran," katanya.

Menurutnya, bantuan sosial untuk SD, SMP dan perguruan tinggi sudah cair sedangkan bantuan keuangan untuk SMA dan SMK swasta akan cair pekan depan. Ia menambahkan, bantuan tersebut dianggarkan tiap tahun. "Anggaran pertahun, tahun berikutnya pendataan lagi. Ada inventarisasi dan tahapan lagi," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement