Kamis 17 Dec 2020 10:35 WIB

Bos Alfamart Bertahan di Daftar 50 Orang Terkaya Indonesia

Bos Alfamart Bertahan di Daftar 50 Orang Terkaya Indonesia, Intip Harta Kekayaannya!

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Bos Alfamart Bertahan di Daftar 50 Orang Terkaya Indonesia, Intip Harta Kekayaannya!. (FOTO: Twitter/cumasejam)
Bos Alfamart Bertahan di Daftar 50 Orang Terkaya Indonesia, Intip Harta Kekayaannya!. (FOTO: Twitter/cumasejam)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Pendiri Alfamart, Djoko Susanto masih bertahan di daftar 50 orang terkaya Indonesia versi Forbes tahun 2020. Posisinya merangkak naik dari urutan ke-23 tahun 2018, lalu urutan ke-20 tahun 2019 dan kini urutan ke-19 tahun 2020.

Adapun total kekayaan Djoko tercatat sebesar USD1,45 miliar atau sekitar Rp20,52 triliun, menurut Forbes. (kurs Rp14.100/dolar).

Dilansir dari berbagai sumber, Djoko Susanto lahir dengan nama Kwok Kwie Fo. Sejak usia 17 tahun, ia sudah memperlihatkan minat bisnisnya dengan melanjutkan usaha keluarganya dengan menjaga kios swalayan di Pasar Arjuna, Jakarta.

Baca Juga: 4 Orang Terkaya Tertua di RI dari Pendiri Wings Group hingga Bos Lippo Group

Sayangnya, pada tahun 1976 terjadi kebakaran di Pasar Arjuna yang melahap habis kios Djoko hingga menghabiskan sekitar 80-90 persen modal usahanya. Di tengah-tengah upayanya membangun kembali kios pada tahun 1980, Djoko bertemu dengan Putera Sampoerna yang merupakan pengusaha rokok ternama di Indonesia.

Sejak itu, keduanya sepakat untuk bermitra. Lima tahun kemudian, bersama Putra Sampoerna, Djoko sukses mendirikan sebanyak 15 kios rokok dan membuat rokok Sampoerna menjadi salah satu merek rokok terlaris di Indonesia bersama dengan Gudang Garam.

Setelah sukses bersama Putera Sampoerna, Djoko pun melebarkan sayapnya dengan mendirikan supermarket, Alfa Gudang Rabat. Pada tahun 1994, nama tersebut disederhanakan menjadi Alfa Minimart.

Alfamart atau PT Alfa Mitramart Utama pun didirikan oleh PT Alfa Retailindo, Tbk dan PT Lancar Distrindo pada tanggal 27 Juni 1999.

Pada 2005, Putera Sampoerna memutuskan menjual perusahaannya kepada Philip Morris International, termasuk 70% persen saham Alfa Minimart. Keputusan tersebut merupakan akhir kerjasama Djoko dan Sampoerna.

Beruntung, Philip Morris International tidak tertarik dengan saham Alfa Minimart dan menjual saham itu kepada Djoko dan investor bernama Northstar. 

Setelahnya, bisnis supermarket Djoko pun berkembang pesat. Hingga pada 2013, Djoko membeli saham Northstar dan menjadi pemilik utama Alfa Minimarket. Lalu, Djoko mendirikan PT. Sumber Alfaria Trijaya dengan bisnis utamanya, Alfamart dan Alfamidi.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement