Kamis 17 Dec 2020 09:55 WIB

IHSG Dibuka Menguat Didorong Optimisme Prospek Ekonomi 

Pemulihan dalam negeri tercermin dari membaiknya kinerja dagang dan manufaktur.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Pasar saham domestik bergerak menguat pada perdagangan pagi ini, Kamis (17/12). Pemulihan ekonomi dalam negeri disebut menjadi pemicu penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG dibuka naik ke level 6.133 melanjutkan penguatan perdagangan kemarin.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Pasar saham domestik bergerak menguat pada perdagangan pagi ini, Kamis (17/12). Pemulihan ekonomi dalam negeri disebut menjadi pemicu penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG dibuka naik ke level 6.133 melanjutkan penguatan perdagangan kemarin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar saham domestik bergerak menguat pada perdagangan pagi ini, Kamis (17/12). Pemulihan ekonomi dalam negeri disebut menjadi pemicu penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG dibuka naik ke level 6.133 melanjutkan penguatan perdagangan kemarin. 

"Pemulihan ekonomi dalam negeri yang tercermin dari membaiknya kinerja dagang dan juga kinerja manufaktur menjadi trigger penguatan IHSG menuju 6.000," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, Kamis (17/12). 

Nico melihat perbaikan kinerja ekspor masih berpotensi akan berlanjut seiring dengan perbaikan volume permintaan dari negara mitra dagang Indonesia. Tren pemulihan ekspor sudah mulai terlihat pada awal kuartal ketiga 2020 yang didukung dengan peningkatan harga komoditas ekspor seperti crude palm oil dan batu bara secara gradual.

Pemulihan harga komoditas ekspor ditopang oleh perbaikan permintaan dari negara mitra dagang utama Indonesia, terutama China dan India. "Pertengkaran antara Australia dan China, akan menjadi point positif bagi Indonesia," ujar Nico. 

Di sisi lain, Nico melihat kinerja impor akan cenderung meningkat namun dengan tingkat pertumbuhan yang lebih terbatas. Peningkatan aktivitas domestik khususnya konsumsi dan investasi swasta, belum akan kembali ke level konsisten selama herd immunity belum terbentuk secara menyeluruh di tingkat nasional. Terlebih saat ini vaksinasi juga masih memerlukan proses produksi dan pendistribusian. 

Sejalan dengan ekspektasi pemulihan ekonomi domestik yang disertai dengan peningkatan laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2021 mendatang, maka kinerja impor diproyeksikan akan meningkat pada semester II tahun 2021. Hal tersebut tentu dapat menjadi trigger bagi kepastian arah lanjut IHSG di tahun depan. 

Menurut Nico pemulihan ekonomi akan sangat bergantung pada pendistribusian vaksi. "Jangan sampai penantian vaksin mengalami kemunduran lebih jauh, karena apabila vaksin belum tiba dalam takaran waktu yang pas, maka ekspektasi dan harapan yang sudah membangun pasar saat ini akan hilang dan membuat pasar mengalami koreksi," terangnya.

Berdasarkan analisa teknikal, Nico melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat dan diperdagangkan pada level 6.013-6.152.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement