Rabu 16 Dec 2020 22:13 WIB

BPPTKG: Terdengar 5 Kali Suara Guguran dari Gunung Merapi

Suara guguran dari Merapi terdengar dengan intensitas lemah hingga keras.

Gunung Merapi
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan suara guguran terdengar sebanyak lima kali dari Gunung Merapi berdasarkan periode pengamatan pada Selasa (15/12) mulai pukul 00.00 WIB sampai 24.00 WIB. Suara guguran di gunung api aktif itu terdengar dengan intensitas lemah hingga keras.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Rabu (16/12), pada periode itu, BPPTKG juga mencatat 43 kali gempa guguran, 259 kali gempa fase banyak, 38 gempa vulkanik dangkal, serta 61 kali gempa embusan. Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang hingga tebal dengan ketinggian 20 meter di atas puncak.

Baca Juga

Berikutnya, laju deformasi Gunung Merapi diukur menggunakan electronic distance measurement (EDM) Babadan rata-rata 9 cm per hari. BPPTKG telah menaikkan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. 

Untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

BPPTKG meminta pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta; Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah juga diminta mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat, demikian HanikHumaida.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement