Kamis 17 Dec 2020 05:46 WIB

Kualitas APD Buatan Bekasi Diakui Kemenkes

Sebelum produk UMKM ini dipasarkan, Maselo APD telah melewati quality control.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Hiru Muhammad
Produksi Alat Pelindung Diri (APD) di Bulak Kapal, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Foto: dok. Istimewa
Produksi Alat Pelindung Diri (APD) di Bulak Kapal, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pandemi Covid-19 telah memukul roda perekonomian berbagai sektor di seluruh dunia. Tak terkecuali bisnis konveksi. Di tengah gersangnya permintaan dari bisnis konveksi konvensional, muncul demand baru sebagai dampak dari adanya pandemi yakni kebutuhan alat pelindung diri (APD).

Hal ini kemudian ditangkap sebagai peluang oleh UMKM yang berlokasi di Bulak Kapal, Kelurahan Arenjaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.

PT Maselo Maju Mapan membuat produk APD dengan brand Maselo APD. Produk keluaran Bekasi ini, sudah melewati proses uji laik yang dinilai oleh Kementerian Kesehatan."UMKM bisa produksi APD sebagus ini. Setelah kami lihat langsung, di luar ekspektasi kita. Penilaian kami cukup bagus,” kata Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, dr Budi Sylvana kepada wartawan, Rabu (16/12).

Sebelum produk ini dipasarkan, Maselo APD terlebih dulu melewati quality control. Menurutnya, quality control yang dilakukan sebagai tahap finishing itu benar-benar dijalankan dengan serius sehingga menjadi nilai lebih.

"Sudah saatnya UMKM diberi ruang khusus untuk dunia kesehatan. Harus sudah memberdayakan UMKM untuk menopang industri kesehatan di Indonesia. Apalagi saat musim covid kebutuhan APD cukup tinggi. Di sinilah UMKM berperan untuk penuhi kebutuhan logistik,” ucap dia. 

Pemilik PT Maselo Maju Mapan, Manda, mengaku senang dengan kehadiran perwakilan Kemenkes ke tempat produksi APD.  Meski pesanan yang datang fluktuatif, namun per bulannya ia mendapatkan orderan sebanyak 30.000 hingga 50.000 buah APD. Ia bermitra dengan 50 UMKM di Kota Bekasi. Nantinya, model kemitraan itu akan dilakukan dengan cara bagi hasil sebesar 30:70 dengan pembagian 30 persen untuk Maselo dan 70 persen untuk UMKM.

“Dari kemenkes kami dinilai terbaik untuk overall APD yang telah dikirim ke Kemenkes. Dari Kementerian Kesehatan memberikan imbauan untuk menjaga kualitas sehingga kami tetap konsisten memberikan kontribusi APD,” katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement