Rabu 16 Dec 2020 18:40 WIB

HSBC Sustainability Dukung Pemulihan Ekonomi Indonesia

Saat ini 94,69 persen UMKM di Indonesia mengalami penurunan penjualan.

 HSBC di Indonesia
Foto: Republika/Tahta Aidilla
HSBC di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) sejak awal pandemi, konsisten berupaya untuk membantu masyarakat rentan yang terdampak pandemi Covid-19. Melalui kerja sama dengan Rumah Zakat, Wahana Visi Indonesia, PMI, dan YCAB, hingga saat ini, beragam kontribusi ke berbagai daerah di Indoenesia telah disampaikan.

Para pelaku UMKM dan petani menjadi fokus penyaluran kontribusi HSBC Indonesia, mengingat keduanya adalah masyarakat yang sangat tergoncang oleh krisis. "Saat ini 94,69 persen UMKM di Indonesia mengalami penurunan penjualan," kata Nuni Sutyoko, Head of Corporate Sustainability PT Bank Indonesia dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Rabu (16/12). 

Mereka juga mengalami tekanan produksi yang disebabkan kenaikan biaya bahan baku dan kesulitan mempertahankan tenaga kerja. Akibatnya, kata Nuni, 72 persen UMKM di berbagai daerah tidak dapat mempertahankan usahanya.   

"Kondisi ini sangat memprihatinkan mengingat UMKM adalah salah satu penggerak ekonomi domestik dan penyerap tenaga kerja di Indonesia," katanya.

Laporan tim lapangan NGO juga mengungkapkan, beberapa situasi berat yang dihadapi UMKM dan petani di berbagai daerah. Sebagian besar pelaku UMKM mengalami penunggakan maupun penambahan utang usaha, sedangkan petani banyak yang mengalami kerugian akibat harga hasil pertanian yang turun drastis.

Melalui program-program yang dijalankan oleh keempat NGO, lebih dari 4,800 UMKM dan petani , serta lebih dari 21,000 keluarga rentan terdampak pandemi telah menerima bantuan dari HSBC Indonesia. Kontribusi yang diberikan kepada UMKM dan petani adalah dalam bentuk pelatihan usaha, mentoring dan monitoring usaha, hingga bantuan modal dan asuransi usaha/pertanian. 

Tak sedikit karyawan korban PHK akibat pandemi yang beralih profesi menjadi petani atau membuka usaha dengan bantuan modal usaha dari HSBC. “Segala upaya dan kontribusi yang kami salurkan kepada UMKM, petani, dan masyarakat rentan sejatinya bertujuan agar mereka menjadi masyarakat yang tangguh dalam menghadapi krisis. UMKM adalah tulang punggung ekonomi, dan petani adalah pilar ketahanan pangan kita. Keduanya harus kita support bersama-sama,” kata Nuni.

Atas dasar itu pulalah, di kuartal keempat tahun ini HSBC Indonesia tetap konsisten menyalurkan bantuan. Bertepatan dengan HSBC Sustainability Diskusi Daring “Membangun Masyarakat Tangguh” yang diselenggarakan pada 15 Desember 2020, Presiden Direktur PT Bank HSBC Indonesia, François de Maricourt kembali menyerahkan bantuan kepada masyarakat melalui Rumah Zakat dan Wahana Visi Indonesia. Turut hadir menyaksikan momen tersebut, Menteri Koperasi & UMK Teten Masduki dan Koordinator Tim Kerja Satgas PEN, Bambang Widianto. 

“Kami yakin, ketika UMKM dan petani kuat bertahan di masa sulit dan kembali berdaya, roda usaha akan berputar lagi  dan perlahan perekonomian nasional akan kembali pulih seperti yang kita harapkan,” kata François de Maricourt menyampaikan optimisme dan harapannya. 

Diharapkan, kata dia, lebih banyak lagi masyarakat Indonesia yang terbantu untuk kuat bertahan dan tetap berdaya. "Semoga upaya HSBC Indonesia ini mampu menginspirasi dan mendorong masyarakat lainnya untuk turut mendukung UMKM dan petani, karena masa sulit ini akan berhasil kita lalui dengan melangkah berjuang bersama," ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement