Rabu 16 Dec 2020 18:11 WIB

Iran Sambut Berakhirnya Pemerintahan Donald Trump

Meski senang Trump berakhir, Iran tidak terlalu menyambut pemerintahan Joe Biden

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Presiden Donald Trump
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO / POOL
Presiden Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan negaranya senang dengan akan berakhirnya pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Namun, Iran pun tak terlalu menyambut pemerintahan presiden terpilih AS Joe Biden.

"Kami tidak terlalu senang dengan kedatangan Biden, tapi kami sangat senang dengan kepergian Trump," kata Rouhani dalam pertemuan kabinet pada Rabu (16/12), dikutip laman Aljazirah.

Baca Juga

Menurut dia, Trump telah melakukan banyak kekejaman. "Yang merupakan seorang pembunuh, teroris, yang bahkan tidak menyelamatkan upaya vaksin kami. Ini adalah betapa orang ini kehilangan prinsip etika dan kemanusiaan," ujarnya.

Rouhani mengatakan pemerintahan Trump telah secara aktif mencoba memblokir upaya Iran untuk membeli vaksin melalui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Iran merupakan negara Timur Tengah yang paling parah terdampak pandemi Covid-19. Menurut data Worldmeters, sejauh ini negara tersebut telah melaporkan lebih dari 1,1 juta kasus dan 52 ribu kematian.

Iran memiliki hubungan cukup sengit dengan AS di bawah pemerintahan Trump. Penyebab utamanya adalah kesepakatan nuklir 2015 atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Pada 2018, Trump memutuskan menarik negaranya dari JCPOA.

Menurut dia, JCPOA adalah kesepakatan terburuk dalam sejarah karena tidak turut mengatur program rudal balistik Iran dan perannya di kawasan. Sejak mundur dari perjanjian itu, AS kembali menjatuhkan sanksi ekonomi berlapis terhadap Iran.

Trump kemudian meminta JCPOA direvisi dengan imbalan pencabutan sanksi, tapi Iran dengan tegas menolak. Joe Biden telah mengutarakan keinginannya untuk membawa AS bergabung kembali dengan JCPOA. Dia menyebut hal itu menjadi salah satu prioritas pemerintahannya yang akan datang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement