Rabu 16 Dec 2020 17:29 WIB

Ekspansi ke Indonesia, Cove Targetkan 1.000 Kamar di 2021

Perusahaan co-living asal Singapura, Cove melakukan ekspansinya ke Indonesia.

Rep: Vina Anggita (swa.co.id)/ Red: Vina Anggita (swa.co.id)
Co-founder dan CEO Cove Guillaume Castagne.
Co-founder dan CEO Cove Guillaume Castagne.

Perusahaan co-living asal Singapura, Cove melakukan ekspansinya ke Indonesia. Hadir pada Juni 2020 lalu, saat ini Cove telah memiliki 237 kamar yang tersebar di Jakarta dengan okupansi lebih dari 90%.

Co-founder dan CEO Cove, Guillaume Castagne menyampaikan, Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan co-living menjadi opsi perumahan terjangkau. Hal itu dikarenakan tingginya harga properti serta kebutuhan akan gaya hidup yang lebih fleksibel mengakibatkan hanya sedikit yang membeli properti.

Melihat potensi tersebut, Cove pun ingin menawarkan opsi rumah yang lebih baik bagi ribuan lebih kaum muda di kawasan perkotaan. Apalagi kata dia, kota besar di Asia Tenggara diperkirakan memiliki potensi pasar sebesar US$ 28 miliar.

"Kota berkembang seperti Jakarta biasanya sangat kekurangan perumahan terjangkau sehingga mengakibatkan banyak diantara anak muda terpaksa menyewa rumah atau kamar dengan kualitas yang rendah, dan jauh dari pusat kota," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (16/12/2020).

Ia menjelaskan, properti yang masuk dalam jaringan Cove sudah fully-furnished dan dilengkapi dengan fasilitas seperti internet dengan kecepatan tinggi, dan housekeeping di mana seluruh fasilitas yang disediakan sudah termasuk dalam harga kamar sehingga tidak ada biaya tambahan, dengan kontrak yang fleksible dengan masa tinggal yang singkat serta tidak ada biaya agent.

"Para penyewa juga akan menjadi bagian dari komunitas. Dengan adanya kegiatan komunitas bersama secara reguler, para penyewa akan merasa menjadi bagian dari sebuah keluarga ketika mereka pindah ke hunian jejaring Cove," lanjutnya yang menyebut saat ini kisaran harga hunian Cove mulai dari Rp 3,2-Rp 8 juta.

Saat ini Cove sedang menggarap proyek terbesarnya yakni co-living khusus untuk mahasiwa yang diklaim merupakan yang pertama di Asia Tenggara. Berlokasi di luar Jakarta dan memiliki 138 kamar, proyek Cove ini dikembangkan bersama pengembang Indonesia yaitu grup Lippo.

Guillaume pun menargetkan akan meningkatkan layanan sebesar dua kali lipat dengan menghadirkan 1.000 kamar pada Semester I 2021. Selain itu Cove juga menargetkan akan melakukan ekspansi ke pasar lain di wilayah Asia Tenggara diantaranya Vietnam dan Filipina.

"Untuk Indonesia, saat ini kami fokus di Jakarta dulu dengan menambah properti di lokasi-lokasi yang sesuai dengan target pasar kami yakni para profesional muda, mahasiswa, dan pelajar. Setelah itu baru ekspansi ke kota lain seperti Bandung, Bali, dan Surabaya," ujar Rizky Kusumo, Country Director -Investment Cove.

Dalam kesempatan ini, Cove juga mengumumkan pendanaan Seri A sebesar US$ 4,6 juta. Pendanaan ini dipimpin oleh Keppel Land, merupakan bagian dari konglomerasi Singapura Keppel Corporation. Selain Keppel Land, pendanaan ini juga diikuti oleh Idinvest Partners – Eurazeo Group, salah satu private equity dan venture capital funds terbesar di Eropa, melalui Idinvest Smart City Venture Fund & Idinvest HEC Venture Fund.

Pendanaan ini melengkapi pendanaan seri sebelumnya yang diikuti oleh investor dari Antler, Venturra, Yuj Venture (yang didukung oleh global investment firm, The Xander Group Inc), Picus Capital, Found Ventures dan angel investor lainnya.

CEO Keppel Land, Tan Swee Yiow mengatakan, Cove memiliki strategi pengembangan pasar yang sejalan dengan Keppel Land. "Kami berharap pengalaman dan jaringan kami seiring dapat dioptimalisasikan dengan semakin berkembangnya Cove sebagai penyedia rumah atau kamar yang berkualitas bagi mereka yang ingin mendapatkan tempat tinggal dengan pengalaman yang unik dan semangat komunitas," katanya.

Sementara itu Matthieu Bonamy, Partner dari Idinvest partners mengatakan, Cove dapat memberikan akses bagi para profesional muda, mahasiswa dan pelajar akan tempat tinggal yang terjangkau dan community-oriented. Kehadiran Cove akan semakin meningkatkan kualitas kota kota berkembang di Asia Tenggara, dengan menyediakan tempat tinggal dengan basis komunitas untuk saling menguntungkan.

"Eksekusi tim pendiri semenjak Cove didirikan, menunjukan kecepatan, efisiensi dan kemampuan untuk berekspasi ke Indonesia, sebagai pasar utama dari co-living," tambah dia.

Berdiri pada 2018, Cove merupakan perusahaan co-living yang didirikan oleh Sophie Jokelson, Luca Bregoli, dan Guillaume Castagne. Dalam kurun waktu dua tahun sejak berdiri, Cove telah memperluas layanan dari Singapura ke Jakarta, dan sudah memiliki 550 kamar yang tersebar di kedua kota tersebut.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement