Rabu 16 Dec 2020 17:46 WIB

Jumlah Pengungsi Akibat Banjir Cilacap Terus Bertambah

Saat ini ada sebanyak 1.100 warga yang mengungsi di beberapa titik lokasi.

Rep: Eko Widiyatno / Red: Agus Yulianto
Foto udara banjir yang menggenangi enam desa di wilayah Kecamatan Kroya, Cilacap, Jateng, Kamis (19/11/2020). Banjir yang dipicu curah hujan tinggi beberapa hari terakhir, menggenangi 46 desa yang tersebar di 15 kecamatan, di Kabupaten Cilacap, dengan jumlah pengungsi mencapai 3811 jiwa.
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
Foto udara banjir yang menggenangi enam desa di wilayah Kecamatan Kroya, Cilacap, Jateng, Kamis (19/11/2020). Banjir yang dipicu curah hujan tinggi beberapa hari terakhir, menggenangi 46 desa yang tersebar di 15 kecamatan, di Kabupaten Cilacap, dengan jumlah pengungsi mencapai 3811 jiwa.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Jumlah warga yang mengungsi akibat banjir di wilayah Kabupaten Cilacap, terus bertambah. Bila sehari sebelumnya hanya sekitar 120 KK atau 364 jiwa yang mengungsi, tapi pada Rabu (16/12), ada sebanyak 1.100 warga yang mengungsi.

"Sebagian warga mengungsi ke rumah saudaranya yang tidak terkena banjir. Namun, sebagian besar lainnya, mengungsi ke tempat-tempat  yang memang kita siapkan untuk pengungsian," kata Kepala UPTD BPBD Sidareja Kabupaten Cilacap Agus Sudaryanto.

Dia mengatakan, kondisi banjir di empat wilayah kecamatan yang terjadi sejak Senin (14/12), sebenarnya sudah mulai surut. Ketinggian genangan air, sudah tidak setinggi sehari sebelumnya. 

photo
Sejumlah warga korban banjir membangun tenda darurat di atas tanggul sungai di Desa Gentasari, Kroya, Cilacap, Jateng. Sejumlah 305 warga Grumbul Karag, Desa Gentasari, Kroya, Cilacap, memilih membuat tenda darurat untuk mengungsi di atas tanggul sungai, yang bersebelahan dengan rumah mereka yang terendam banjir, karena khawatir dengan keselamatan harta benda mereka. - (ANTARA/Idhad Zakaria)

Namun dia mengakui, masih ada beberapa lokasi pemukiman yang tergenang air cukup tinggi. "Pada Senin dan Selasa memang banyak warga yang masih bertahan di rumahnya dengan harapan banjir akan segera surut. Namun sampai hari ini, meski ketinggian banjir sudah berkurang, namun masih ada banyak lokasi pemukiman yang tergenang air sehingga menyulitkan aktivitas harian warga bila tetap di rumah," katanya.

Wilayah yang masih tergenang banjir, menurutnya, berada di beberada desa wilayah Kecamatan Sidareja, Kedungreja, Gandrungmangu dan Kecamatan Bantarsari. Sedangkan peningkatan jumlah pengungsi, terjadi di wilayah Kecamatan Kedungreja. Untuk wilayah Kecamatan Patimuan, banjir sudah surut sepenuhnya.

Untuk menjaga kesehatan pengungsi, Agus mengaku, telah berkoordinasi dengan Puskesmas terdekat untuk memantau kesehatan warga. Terlebih pada masa wabah Covid 29, sehingga pengawasan terhadap para pengungsi lebih ditingkatkan.

Sedangkan untuk kebutuhan logistik, BPBD telah menyalurkan bahan makanan dan peralatan dapur. Namun untuk kebutuhan memasak, dia meminta, para pengungsi yang mengoordinir kegiatan memasak karena keterbatasan personil BPBD.

Berdasarkan data di UPTD BPBD Sidareja, dari empat kecamatan yang masih dilanda banjir, wilayah terluas yang dilanda banjir ada di wilayah Kecamatan Sidareja. Di wilayah ini, ada enam desa yang dilanda banjir. Sedangkan wilayah lainnya, Kecamatan Kedungreja ada sebanyak empat desa, Kecamatan Bantarsari terdapat dua desa, dan Kecamatan Gandrungmangu ada lima desa yang masih dilanda banjir. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement