Rabu 16 Dec 2020 16:50 WIB

Pengakuan Penerima Bansos: Makin Sedikit, Kadang Berkutu

Penurunan kuantitas beras tersebut terjadi agar bansos dibagi secara lebih merata.

Rep: Eva Rianti/ Red: Agus Yulianto
Pekerja menyusun kardus berisi paket sembako Bantuan Sosial (Bansos).
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Pekerja menyusun kardus berisi paket sembako Bantuan Sosial (Bansos).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Bantuan sosial (bansos) dari pemerintah untuk warga yang terdampak pandemi Covid-19, disinyalir bermasalah. Sejumlah penerima bansos di Tangeran Selatan   mengungkapkan keluhannya terkait dengan kondisi bansos yang diterimanya.

“Awal emang dapat banyak, tapi semakin hari semakin sedikit dan kadang berasnya berkutu,” kata Eri (25 tahun), seorang warga Serpong Utara, Tangerang Selatan, kepada Republika, Rabu (16/12).

Menurut informasi yang dia dapatkan, penurunan kuantitas beras tersebut terjadi agar bansos dibagi secara lebih merata dan bisa lebih luas disalurkan kepada warga yang membutuhkan di wilayahnya. “Alasannya sih biar merata, jadinya agar yang tidak mendapat bansos juga bisa turut merasakan. Kalau pakai alasan ini sih no problem, tapi kalau turun karena dari pusat itu hal lain,” ujarnya.

Dia melanjutkan, beras dari bantuan sosial tersebut kadangkala berkutu, seperti yang didapatinya pada Juni 2020 lalu. Dalam beberapa bulan terakhir, Eri menuturkan kadangkala mendapati beras dalam kondisi berkutu juga. Namun, beras tersebut, kata dia, diganti dengan yang lebih baik oleh pihak RT.

“Beberapa bulan belakangan ada beberapa kali beras berkutu lagi, cuman RT dan RW sigap dan menukarkan beras yang bagus ke warganya. Intinya dari pusat begitu, lurah pun enggak liat kalau itu berkutu. Cuman, yang (bulan) terakhir bagus berasnya,” ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement