Kamis 17 Dec 2020 04:21 WIB

KPK Ajak Masyarakat Perangi Korupsi

KPK Ajak Masyarakat Perangi Korupsi

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Muhammad Hafil
KPK Ajak Masyarakat Perangi Korupsi. Foto: Ketua KPK Firli Bahuri (tengah) memberikan keterangan pers terkait penetapan tersangka kasus suap pengadaan bantuan sosial penanganan COVID-19 di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Minggu (6/12/2020). Menteri Sosial Juliari P Batubara dan Pejabat Pembuat Komitmen di Kementerian Sosial Adi Wahyono ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas dugaan menerima suap terkait pengadaan bantuan sosial penanganan COVID-19 di Kementerian Sosial usai Operasi Tangkap Tangan (OTT) pejabat Kemensos.
Foto: GALIH PRADIPTA/ANTARA
KPK Ajak Masyarakat Perangi Korupsi. Foto: Ketua KPK Firli Bahuri (tengah) memberikan keterangan pers terkait penetapan tersangka kasus suap pengadaan bantuan sosial penanganan COVID-19 di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Minggu (6/12/2020). Menteri Sosial Juliari P Batubara dan Pejabat Pembuat Komitmen di Kementerian Sosial Adi Wahyono ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas dugaan menerima suap terkait pengadaan bantuan sosial penanganan COVID-19 di Kementerian Sosial usai Operasi Tangkap Tangan (OTT) pejabat Kemensos.

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengajak masyarakat untuk bersama-sama memerangi korupsi. Dia mengatakan, semua pihak memiliki andil memerangi kegiatan rasuah agar tidak menjadi bahaya laten di Indonesia.

"Melalui momentum peringatan hakordia tahun 2020 mari kita bangun kesadaran penuh dan tekad kuat segenap anak bangsa agar korupsi tidak lagi dianggap sebagai budaya," kata Firli Bahuri saat memberikan sambutan dalam acara puncak Harkondia 2020 di Jakarta, Rabu (16/12).

Baca Juga

Komisaris Jendral Polisi ini menegaskan, korupsi merupakan bahaya laten yang dapat mengganggu terwujudnya tujuan negara melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia. Kegiatan haram gitu juga menghambat kemajuan, kesejahteraan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Firli mengatakan, KPK telah memiliki tiga pendekatan guna mengajak masyarakat memerangi korupsi. Pendekatan pertama adalah pendidikan masyarakat yang dilakukan untuk memberikan pemahaman akan bahaya korupsi

Hal ini diharapkan agar masyarakat tidak ingin melakukan korupsi atau terlibat dalam perkara-perkara korupsi. Filir melanjutkan, pendekatan kedua adalah pencegahan yang dilakukan untuk perbaikan sistem sehingga diharapkan tidak ada peluang dan kesempatan orang untuk melakukan korupsi.

Pendekatan ketiga adalah penindakan. Firli menjelaskan, pendekatan ini dilakukan dengan penegakan hukum yang tegas namun tetap akuntabel, profesional dan menjunjung tinggi HAM melalui pemidanaan badan, perampasan harta kekayaan para koruptor hingga pengembalian kerugian negara.

"Sehingga diharapkan timbul rasa takut dan kesadaran akan hukum serta tidak akan melakukan korupsi," katanya.

Firli mengungkapkan, peringatan Hakordia tahun ini mengambil tema "Membangun Kesadaran Seluruh Elemen Bangsa dalam Budaya Antikorupsi". Menurutnya, tema itu relevan dengan semangat pemberantasan korupsi dengan peran seluruh elemen masyarakat untuk menyadarkan bahaya korupsi.

"Melalui tema tersebut, KPK ingin memperkuat komitmen dan kerja sama antara pemangku kepentingan dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement