Rabu 16 Dec 2020 12:19 WIB

Sentil PLN, Erick: Jangan karena Monopoli Maunya Dilayani

PLN diminta terus memperbaiki pelayanan.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat menghadiri Indonesia Digital Conference bertajuk Digitalisasi BUMN yang diselenggarakan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) pada Rabu (16/12).
Foto: Tangkapan Layar
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat menghadiri Indonesia Digital Conference bertajuk Digitalisasi BUMN yang diselenggarakan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) pada Rabu (16/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus mendorong BUMN melakukan transformasi dan inovasi digitalisasi. Salah satu BUMN yang mendapat perhatian khusus Erick ialah PT PLN (Persero).

Erick mengaku selalu memantau progres transformasi dan inovasi digital yang sedang dilakukan PLN seperti inovasi smart meter, smart grid, smart distribution, smart procurement, hingga transformasi bisnis. 

"Hasilnya alhamdulillah sudah ada, terus saya pantau, kita harapkan PLN harus terus memperbaiki pelayanan," ujar Erick saat menghadiri Indonesia Digital Conference bertajuk Digitalisasi BUMN yang diselenggarakan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) pada Rabu (16/12).

Erick mengatakan telah mereformasi struktur organisasi PLN membuat nomenklatur direksi baru di PLN, yaitu Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan yang dijabat Bob Saril. Penambahan direksi baru tersebut menurut Erick belum cukup. Erick meminta PLN mengubah mentalitas dalam memberikan pelayanan terhadap publik. 

"Saya tekankan kemarin saat Microsoft datang ke Indonesia, saya bilang ayo PLN mesti ada perubahan mentalitas dari segi pelayanan, jangan gara-gara monopoli maunya dilayani, harusnya dibalik," ucap Erick. 

Erick meyakini transformasi bisnis pada PLN dapat menjadi kunci dalam menekan subsidi yabg salah sasaran, komplain dari konsumen, atau kasus pencurian listrik.

"Dengan adanya inovasi digitalisasi, hal ini akan menjadi sangat penting," kata Erick menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement