Rabu 16 Dec 2020 08:16 WIB

Sandra Dewi Biasakan Anak Bilang 'Terima Kasih' dan 'Maaf'

Anak-anak Sandra Dewi sejak kecil dibiasakan mengucapkan terima kasih dan minta maaf.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Model yang juga aktris Indonesia, Sandra Dewi, dalam peluncuran buku Seri Baik Terima Kasih dan Maaf, Rabu (15/12).
Foto: Tangkapan Layar
Model yang juga aktris Indonesia, Sandra Dewi, dalam peluncuran buku Seri Baik Terima Kasih dan Maaf, Rabu (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berterima kasih merupakan wujud syukur atas apa yang diberikan kepada kita. Rasa syukur itu pun turut ditanamkan oleh model yang juga aktris Sandra Dewi, kepada kedua anaknya, Raphael dan Mikhael.

"Sebenarnya dari kecil sudah dibiasakan untuk berterima kasih. Kalau misalnya Rapha, minta makan camilan, menerima barang, kami kasih apa pun, aku mengharuskan dia untuk berterima kasih. 'Bilang terima kasih, bilang thank you'," ujar Sandra dalam peluncuran Buku Seri Baik untuk anak usia dini "Terima kasih" dan "Maaf",  yang digelar secara virtual, disimak di Jakarta, Rabu (15/12).

Baca Juga

Cara itu, menurut Sandra, disebutnya efektif. Anak-anaknya pun kemudian menjadi terbiasa mengatakan “terima kasih” saat mereka mendapatkan sesuatu. Menurutnya, membiasakan anak mengucap terima kasih lebih mudah dilakukan oleh kedua anaknya.

Sandra justru menemukan tantangan saat  mengajarkan buah hatinya untuk meminta maaf. Sandra perlu memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada anak-anaknya mengapa mereka harus meminta maaf.

Hal yang sering terjadi adalah pada saat kedua anaknya yang sama-sama berjenis kelamin laki-laki itu berebut mainan. Si bungsu Mikhael kerap menginginkan mainan yang tengah dimainkan oleh kakaknya, Raphael.

Akan tetapi, Raphael tak selalu bersedia memberikannya kepada sang adik. Pertengkaran pun terjadi dan Raphael bisa saja tak sengaja menyenggol adiknya.

Dalam situasi seperti itu, Sandra mengharuskan anaknya yang pertama untuk meminta maaf kepada adiknya.

“Aku bilang ‘Rapha harus meminta maaf kepada adik. Walaupun adik kamu lebih kecil, tapi kamu salah. Bilang 'maaf', ya’,” ungkap Sandra.

Sebagai orang tua, Sandra merasa wajib untuk menjelaskan mengapa mereka harus meminta maaf dan mengapa mereka juga harus berterima kasih. Hal itu pun diterapkannya di kehidupan sehari-hari Sandra.

“Aku memang suka komunikasi dengan anak, ngobrol dengan anak. Jadi sekalian ngobrol, sekalian mengenal diri mereka juga. Dari berkomunikasi, aku tanamkan apa saja hal yang kusampaikan kepada mereka, termasuk sikap baik berterima kasih dan meminta maaf,” jelas dia.

Sandra meyakini, dengan terbiasanya anak-anaknya mengucap terima kasih dan meminta maaf, maka kebiasaan itu akan bisa terbawa sampai mereka dewasa nanti. Sebagai orang dewasa pun, Sandra merasa masih harus belajar untuk bersikap suka berterima kasih dan tidak gengsi untuk meminta maaf.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement