Selasa 15 Dec 2020 19:18 WIB

PBNU Bersyukur Kiai Said Masuk 50 Muslim Dunia Berpengaruh

KH Said Aqil Siradj masuk dalam daftar daftar 50 Muslim Dunia Paling Berpengaruh

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj.
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Robikin Emhas bersyukur Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj masuk dalam daftar daftar 50 Muslim Dunia Paling Berpengaruh tahun 2021.

Dalam daftar 500 Muslim Dunia Paling Berpengaruh tahun 2021, ada tiga tokoh Indonesia yang masuk The Top 50. Selain Presiden Joko Widodo, ada dua tokoh NU yang mendampingnya yaitu Ketum PBNU Said Aqil Siraj, dan Rais Am Jam'iyah Ahlit Thariqah al-Muktabarah al-Nahdliyah (JATMAN) Habib Luthfi.

Dalam daftar tersebut, Presiden Jokowi menempati urutan ke-12. Sementara, Said Aqil berada di posisi ke-18 dan Habib Lutfi berada di peringkat ke-32. “Sebagai warga negara Indonesia saya turut bangga dan bersyukur atas prestasi yang dicapai oleh para pemimpin kita,” ujar Robikin dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (15/12).

Robikin mengatakan, pengakuan dunia terhadap sosok Presiden Jokowi, Kiai Said, dan Habib Luthfi dalam kapasitasnya masing-masing sebagai muslim berpengaruh di dunia tidak mengherankan. Karena, menurut dia, kepemimpinan tiga tokoh tersebut begitu berpengaruh hingga ke denyut nadi masyarakat muslim.

“Bagi saya, ada hal menarik dari ketiganya. Mereka semua bukan hanya memimpin masyarakat dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Namun meraka sama-sama penganut Islam moderat dan toleran,” ucapnya.

Menurut Robikin, tiga tokoh muslim Indonesia tersebut memiliki pandangan bahwa Islam tidak hanya berkutat pada masalah akidah dan syariah tapi, tetapi juga Islam sebagai peradaban dan Islam sebagai agama kemanusiaan.

“Dan itu model penting yang memberi kontribusi signifikan bagi perdamaian dunia,” kata Robikin.

Daftar 500 Muslim Dunia Paling Berpengaruh Tahun 2021 itu diterbitkan oleh Pusat Studi Strategi Islam Kerajaan (RISSC). RISSC adalah lembaga riset independen yang terafiliasi dengan Institut Aal Al Bayt Kerajaan untuk Pemikiran Islam, dan bermarkas di Amman, Yordania.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement