Selasa 15 Dec 2020 18:20 WIB

Biden: Ini Saatnya Membalik Halaman Baru

Biden mengutuk upaya Presiden Donald Trump untuk membatalkan hasil pemilu AS

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
 Presiden terpilih Joe Biden berbicara setelah Electoral College secara resmi memilihnya sebagai presiden, Senin, 14 Desember 2020, di teater The Queen di Wilmington, Del.
Foto: AP/Patrick Semansky
Presiden terpilih Joe Biden berbicara setelah Electoral College secara resmi memilihnya sebagai presiden, Senin, 14 Desember 2020, di teater The Queen di Wilmington, Del.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Lembaga Elektoral Amerika serikat (AS) atau Electoral College resmi menyatakan Joe Biden sebagai pemenang dalam pemilihan presiden AS 2020. Biden berhasil meraup lebih dari 270 elektoral yang dibutuhkan secara sah untuk melenggang ke Gedung Putih.

Biden mengatakan ini adalah "waktu untuk membalik halaman". "Demokrasi AS telah didesak, diuji, dan diancam, dan terbukti tangguh, benar, dan kuat," ujar Biden setelah pengumuman kemenangannya dikutip laman BBC, Selasa (15/12).

Baca Juga

Biden mengutuk upaya Presiden Donald Trump untuk membatalkan hasil tersebut. Konfirmasi oleh lembaga pemilihan adalah salah satu langkah yang diperlukan Biden untuk menjabat.

Di bawah sistem AS, para pemilih sebenarnya memberikan suara mereka untuk "para elektor atau pemilih", yang pada gilirannya secara resmi memilih kandidat setelah pemilihan. Kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden memenangkan pilpres November dengan perolehan 306 suara electoral college dibandingkan dengan 232 suara elektoral Donald Trump dari Partai Republik.

Berbicara di Delaware, Biden memuji rakyat baik pria dan wanita biasa yang menolak untuk diintimidasi, merujuk pada upaya presiden untuk mempertanyakan dan membatalkan hasil pilpres. Seperti diketahui, Trump mengupayakan pelibatan gugatan hukum yang telah ditolak oleh pengadilan di seluruh negeri.

Menurut Biden, upaya tersebut adalah posisi yang sangat ekstrem yang belum pernah dialami di AS sebelumnya. "Menghormati kemauan rakyat adalah inti dari demokrasi kita, bahkan ketika kita merasa hasil itu sulit diterima," katanya.

"Api demokrasi sudah lama menyala di negara ini. Dan kami tahu bahwa tidak ada bahkan pandemi atau penyalahgunaan kekuasaan pun dapat memadamkan api itu," ujarnya menambahkan.

Biden mengatakan saat ini sudah waktunya untuk membalik halaman, seperti yang telah dilakukan sepanjang sejarah, yakni, untuk bersatu, dan untuk menyembuhkan.

Meski demikian, dia memperingatkan pandemi yang masih membayangi seluruh negara bagian AS akan menjadikan masa-masa sulit ke depannya. "Ada pekerjaan mendesak di depan kami. Mengendalikan pandemi ini dan membuat negara divaksinasi untuk melawan virus ini," ujarnya.

Biden menekankan pentingnya bantuan ekonomi dengan segera yang sangat dibutuhkan oleh begitu banyak orang Amerika yang menderita. Dia juga tegas untuk mengupayakan membangun kembali ekonomi menjadi "lebih baik dari sebelumnya".

Kongres AS akan bertemu pada 6 Januari untuk mengesahkan suara dari electoral college. Presiden terpilih Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris akan dilantik secara resmi menjadi pemimpin negara adidaya itu pada 20 Januari 2021.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement