Selasa 15 Dec 2020 13:45 WIB

Amerika Catatkan 300 Ribu Kematian Akibat Covid-19

Kasus covid-19 di Amerika mencapai 16,3 juta.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona.
Foto: MgIT03
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Amerika Serikat mencapai tonggak sejarah suram dengan 300 ribu kematian akibat virus corona pada Senin (14/12). Angka ini berasal dari data Pusat Sains dan Teknik Sistem (CSSE) Universitas Johns Hopkins.

Jumlah kasus nasional mencapai 16,3 juta. Jumlah kematian di seluruh AS naik menjadi 300.267 pada pukul 15.26 waktu setempat.

Baca Juga

Negara bagian New York melaporkan 35.643 kematian hingga jadi daftar teratas jumlah korban meningal di negara bagian AS. Texas mencatat kematian terbanyak kedua, yaitu 24.414 kasus. Negara bagian California, Florida dan New Jersey semuanya mengkonfirmasi lebih dari 17 ribu kematian berdasarkab penghitungan CSSE.

Negara-negara bagian dengan lebih dari 10 ribu kematian termasuk Illinois, Pennsylvania, Massachusetts, Michigan dan Georgia. AS tetap menjadi negara yang paling parah terkena pandemi, dengan beban kasus dan kematian tertinggi di dunia, terhitung lebih dari 18 persen kematian global.

Diketahui, kematian akibat Covid-19 AS mencapai 100 ribu pada 27 Mei lalu naik jadi 200 ribu pada 22 September. Lalu dalam kurang dari tiga bulan jumlah kasus melonjak dari 200 ribu menjadi 300 ribu. AS telah melihat kasus harian, kematian, dan rawat inap melonjak ke rekor tertinggi setelah memasuki Desember.

Pada 11 Desember, Negeri Paman Sam melaporkan 3.300 kematian dimana jadi jumlah kematian dalam satu hari tertinggi sejak pandemi dimulai. Sementara itu, kasus harian AS melonjak menjadi 231.775 pada 11 Desember juga jadi rekor baru.

Selain itu, rawat inap saat ini di AS mencapai level tertinggi mencapai 109.331 pada Ahad kemarin. Perkiraan model terbaru oleh Institute for Health Metrics and Evaluation di University of Washington memproyeksikan total 502.256 kematian akibat COVID-19 di AS pada 1 April 2021, berdasarkan skenario saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement