Selasa 15 Dec 2020 12:44 WIB

Ridwan Kamil Minta BPD Jadi Rumah Kebangkitan UMKM

Lokalitas merupakan pendekatan unggulan BPD sebangai bank utama daerah

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) dan Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum beserta istri menaiki mobil Bandung Tour On Bus (Bandros) menuju Gedung DPRD Jawa Barat usai upacara Hari Jadi Jawa Barat ke-75, di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (19/8). Dalam sambutannya, Emil di antaranya menyampaikan upaya Provinsi Jawa Barat dalam menanggulangi Covid-19, serta membangkitkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pertanian khususnya di saat pandemi Covid-19.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) dan Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum beserta istri menaiki mobil Bandung Tour On Bus (Bandros) menuju Gedung DPRD Jawa Barat usai upacara Hari Jadi Jawa Barat ke-75, di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (19/8). Dalam sambutannya, Emil di antaranya menyampaikan upaya Provinsi Jawa Barat dalam menanggulangi Covid-19, serta membangkitkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pertanian khususnya di saat pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta bank pembangunan daerah (BPD) membantu masyarakat dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi. BPD dituntut menjadi rumah kebangkitan bagi pelaku UMKM.  

“Pemulihan ekonomi pascapandemi betul-betul ditopang perbankan. Dalam dua empat tahun ke depan kami titipkan kepada bank pembangunan daerah,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat telekonferensi video pada Munas dan Semnas Forum Komunikasi Dewan Komisaris Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia, Senin malam (14/12).

Menurut Emil, Bank BPD memiliki ciri khas sendiri yang menarik minat masyarakat, yakni memahami kearifan lokal. Oleh karena itu, BPD harus punya strategi antropometris marketing atau marketing berbasis kewilayahan.

“Kalau di daerah Sunda, pahami! Gunakan budaya lokal dalam ilmu marketingnya, demikian juga untuk di wilayah priangan, dan seterusnya,” katanya.

Emil menilai, lokalitas merupakan pendekatan unggulan menjadikan BPD sebagai bank utama pembangunan di daerah. “Suatu hari masyarakat itu akan memilih perbankan yang sangat mudah operasionalnya. Oleh karena itu saya titip harus terus berinovasi untuk memudahkan masyarakat,” katanya. 

Emil mencontohkan, Kredit Mesra yang merupakan pinjaman tanpa bunga dan agunan berbasis rumah ibadah adalah sangat memudahkan masyarakat dan terbukti menjauhkan dari rentenir. “Masyarakat menengah ke bawah itu tidak terlalu bermasalah dengan bunga tinggi. Yang mereka permasalahkan adalah cara mengakses yang dianggap mudah. Semakin ribet semakin dijauhi, semakin mudah semakin didekati walaupun kadang bunganya mencekik,” paparnya.

Itulah kenapa, kata dia, dulu rentenir banyak disukai masyarakat karena memberikan kemudahan meski bunga tinggi. “Oleh karena itu mari kita lawan dengan cara meningkatkan agresivitas marketingnya. Tujuan utama kita adalah semangat menolong masyarakat dari jurang krisis ekonomi,” katanya.

Kini rentenir sudah bertransformasi menggunakan fintech yang membuat tantangan ke depan makin kompleks. “Semua hijrah ke digital, sehingga BPD jangan sampai ketinggalan oleh fintech-fintech itu,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement