Selasa 15 Dec 2020 09:05 WIB

Sekolah Tatap Muka di Surabaya Harus Disetujui Orang Tua

Sekolah tatap muka di Surabaya akan dimulai pada Januari 2021

Red: Nur Aini
Murid SMP Negeri 1 Surabaya mengikuti pelaksanaan tes usap (swab) di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (25/11/2020). Pelaksanaan tes usap yang diselenggarakan secara serentak oleh pemerintah Kota Surabaya untuk pelajar di 18 Sekolah Menengah Pertama (SMP) tersebut sebagai bentuk persiapan rencana sekolah tatap muka untuk jenjang SMP pada awal Desember mendatang.
Foto: MOCH ASIM/ANTARA
Murid SMP Negeri 1 Surabaya mengikuti pelaksanaan tes usap (swab) di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (25/11/2020). Pelaksanaan tes usap yang diselenggarakan secara serentak oleh pemerintah Kota Surabaya untuk pelajar di 18 Sekolah Menengah Pertama (SMP) tersebut sebagai bentuk persiapan rencana sekolah tatap muka untuk jenjang SMP pada awal Desember mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sekolah tatap muka untuk siswa-siswi sekolah dasar (SD) di Kota Surabaya, Jawa Timur, yang rencananya akan dimulai pada Januari 2021 harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari orang tua.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Supomo di Surabaya, Selasa, mengatakan ada beberapa ketentuan yang dibuat di dalam sekolah tatap muka pada masa pandemi Covid-19 yakni, pelajar dan guru harus dalam kondisi sehat dan sebelumnya telah mengikuti swab dengan hasil negatif.

Baca Juga

"Kemudian ada persetujuan oleh orang tua. Jadi mereka semua (pelajar) yang datang di sekolah tatap muka harus mendapat persetujuan dari orang tua," kata Supomo.

Selain itu, kata dia, simulasi tatap muka dapat digelar dengan syarat persetujuan dari komite sekolah serta dukungan sarana prasarana protokol kesehatan di sekolah tersebut. "Untuk selebihnya sarana prasarana protokol kesehatan harus disiapkan dengan kalkulasi jumlah pelajar yang datang," katanya.

Dalam melaksanakan simulasi sekolah tatap muka ini, kata dia, pihaknya juga melibatkan lembaga yang concern di bidang kesehatan dengan harapan mereka dapat memberikan masukan dan evaluasi agar proses belajar tatap muka di sekolah berjalan lancar dan mencegah penyebaran Covid-19.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan, untuk tahap awal, rencananya simulasi tatap muka bagi pelajar kelas VI SD ini akan diikuti 25 sekolah yang tersebar di lima wilayah Surabaya, yakni Barat, Pusat, Utara, Selatan dan Timur.

"Saya inginnya di awal sebelum mereka masuk sekolah sudah ada simulasi. Jadi nanti di akhir-akhir Desember kita adakan simulasi membiasakan anak-anak sekolah," ujarnya.

Dispendik Surabaya sebelumnya juga sudah menggelar simulasi sekolah tatap muka bagi pelajar kelas IX SMP. Simulasi yang berlangsung sejak Senin (7/12) lalu, diikuti 14 SMP Negeri dan Swasta di Surabaya.

"Sudah satu minggu mulai Senin lalu. Alhamdulillah kalau anak SMP tidak ada kendala, kalau SD kan belum," ujarnya.

Oleh sebab itu, Wali Kota Risma ingin ada simulasi untuk pelajar SD. Itu dilakukan untuk mendapat gambaran secara utuh bagaimana ketika siswa mengikuti proses pembelajaran di sekolah. "Karena kan beda, kalau anak SMP lebih mudah diarahkan. Jadi sebelum masuk sekolah, saya inginnya ada simulasi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement