Selasa 15 Dec 2020 06:26 WIB

Libur Nataru, KAI Daop 1 Operasikan 47 Kereta Jarak Jauh

Jumlah tiket yang telah terjual hampir 50 persen dari total kapasitas KA.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Friska Yolandha
Petugas melayani warga yang berpropesi sebagai guru saat mendaftar untuk mendapatkan voucher tiket kereta gratis di Stasiun Gambir, Jakarta, Senin (16/11). PT Kereta Api Indonesia Daop 1 Jakarta akan mengoperasikan 47 kereta api (KA) jarak jauh per hari selama masa Natal dan tahun baru (Nataru) 2020/2021 pada 18 Desember 2020 hingga 6 Januari 2021.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas melayani warga yang berpropesi sebagai guru saat mendaftar untuk mendapatkan voucher tiket kereta gratis di Stasiun Gambir, Jakarta, Senin (16/11). PT Kereta Api Indonesia Daop 1 Jakarta akan mengoperasikan 47 kereta api (KA) jarak jauh per hari selama masa Natal dan tahun baru (Nataru) 2020/2021 pada 18 Desember 2020 hingga 6 Januari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia Daop 1 Jakarta akan mengoperasikan 47 kereta api (KA) jarak jauh per hari selama masa Natal dan tahun baru (Nataru) 2020/2021 pada 18 Desember 2020 hingga 6 Januari 2021. Jumlah itu mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu. 

Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa menjelaskan, 47 kereta api jarak jauh yang akan dioperasikan itu terdiri dari, 22 kereta api berangkat dari Stasiun Gambir, 23 kereta api dari Stasiun Pasar Senen, dan dua kereta api dari Stasiun Jakarta Kota. Eva menyebut, seluruh kereta api itu disiapkan untuk menuju berbagai wilayah di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Baca Juga

"Total tempat duduk yang disediakan 231.814," kata Eva dalam keterangan tertulis resminya, Senin (14/12).

Menurut Eva, total kereta api dan jumlah tempat duduk yang dioperasikan itu menurun secara signifikan dibandingkan tahun lalu. Dia mengungkapkan, pada masa Nataru tahun lalu, terdapat sebanyak 73.138 tempat duduk yang disediakan per hari dengan total 83 kereta api yang beroperasi.

Dia menilai, penurunan signifikan ini terjadi lantaran disebabkan oleh masa pandemi Covid-19. "Sehingga sesuai protokol kesehatan yang telah ditetapkan untuk menjaga jarak fisik, maka okupansi maksimal hanya 70 persen dari kapasitas normal," ujarnya.

Sementara itu, sambung dia, jumlah tiket yang sudah terjual terhitung hari ini sampai dengan akhir masa Nataru mencapai sekitar 105 ribu tiket atau hampir 50 persen dari total tempat duduk yang disediakan.

"Ini artinya tiket KA masa angkutan Nataru 2020/2021 masih tersedia dan jumlah dari ketersediaan tempat duduk tersebut juga dapat bertambah sewaktu-waktu menyesuaikan kebutuhan pelanggan," jelas dia.

Di sisi lain, Eva menambahkan, berdasarkan data reservasi per hari ini, angka keberangkatan tertinggi pada momen Nataru 2020/2021 terjadi pada tanggal 23 Desember 2020, yakni sekitar 13.730 penumpang. Menurut dia, data tersebut masih dapat berubah mengingat masih mungkin ada tambahan penumpang yang melakukan reservasi ataupun membeli tiket go show tiga jam sebelum keberangkatan.

"PT KAI Daop 1 akan melakukan evaluasi secara berkala untuk memantau ketersediaan tempat duduk," tuturnya.

Sementara itu, jelas dia, untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, para pelanggan yang ingin menggunakan jasa kereta api wajib melampirkan surat keterangan rapid test dan pengecekan suhu tubuh normal yang dilakukan secara berkala sejak dari stasiun keberangkatan dan selama perjalanan di atas kereta api. Kemudian, pengguna kereta api juga diwajibkan untuk menggunakan faceshield saat tiba di stasiun tujuan dan diimbau untuk mengenakan baju lengan panjang.

Tidak hanya itu, sebagai langkah antisipasi, pada setiap kereta juga telah dilengkapi ruang isolasi sementara jika sewaktu-waktu di perjalanan ada penumpang dengan suhu tubuh 37,3 atau lebih. "Selanjutnya, penumpang dengan kondisi tersebut akan diturunkan di stasiun terdekat yang memiliki pos kesehatan untuk penanganan lanjutan," ungkap Eva.

Eva menambahkan, PT KAI Daop 1 juga memastikan upaya pencegahan penyebaran Covid 19 dilakukan dari sisi prasarana stasiun dan sarana kereta. Ia menuturkan, seluruh area dan perangkat yang rentan disentuh oleh banyak orang akan dibersihkan menggunakan cairan disinfektan secara rutin setiap 30 menit sekali.

Selain itu, kesiapan penyediaan perangkat pembersih tangan, seperti cairan antiseptik dan perangkat cuci tangan yang dilengkapi sabun dipastikan selalu tersedia dan berfungsi baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement