Selasa 15 Dec 2020 00:33 WIB

Inggris Identifikasi Varian Baru Virus Corona

Inggris telah melaporkan temuan varian baru virus corona kepada WHO.

 Orang-orang yang memakai masker wajah berjalan melewati department store Debenhams, yang dalam proses ditutup, di Oxford Street, di London, Senin, 7 Desember 2020. London kembali mengalami karantina wilayah yang ketat menyusul meningkatnya kasus penyebaran virus corona penyebab Covid-19.
Foto: AP/Matt Dunham
Orang-orang yang memakai masker wajah berjalan melewati department store Debenhams, yang dalam proses ditutup, di Oxford Street, di London, Senin, 7 Desember 2020. London kembali mengalami karantina wilayah yang ketat menyusul meningkatnya kasus penyebaran virus corona penyebab Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Varian baru virus corona (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19 teridentifikasi menyebar di tenggara Inggris. Menkes Matt Hancock mengumumkan temuan tersebut seraya mengabarkan bahwa London kembali mengalami karantina wilayah yang ketat menyusul meningkatnya kasus penyebaran virus corona.

"Berkat kapabilitas pakar genom kelas dunia yang kami miliki, beberapa hari terakhir ini kami berhasil mengidentifikasi varian baru virus corona yang kemungkinan terkait dengan cepatnya penyebaran di tenggara Inggris," ungkap Hancock di hadapan Parlemen, dikutip dari laman Telegraph, Senin (14/12).

Baca Juga

Menurut Hancock, ada lebih dari 1.000 kasus dari varian virus corona yang telah terindentifikasi, terutama di Inggris selatan. Angka kasusnya disebut terus meningkat dengan cepat.

Lebih lanjut, Hancock menyebut, varian serupa telah terindentifikasi juga di negara lainnya dalam beberapa bulan terakhir. Pihaknya mengeklaim telah menginformasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai varian baru tersebut.

"Perlu saya tekankan bahwa saat ini tidak ada pertanda varian ini lebih mungkin menyebabkan penyakit serius, dan berdasarkan rekomendasi klinis terbaru, sangat tidak mungkin mutasi ini akan gagal untuk merespons vaksin," kata Hancock.

Di lain sisi, Hancock menyerukan agar masyarakat tetap waspada dan mematuhi peraturan. Setiap orang diminta untuk bertanggung jawab secara pribadi untuk tidak menjadi penyebar virus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement