Selasa 15 Dec 2020 04:30 WIB

Wadah Makanan-Minuman Mengandung BPA, Apa Risikonya?

Hindari menggunakan wadah makanan-minuman yang mengandung BPA.

BPA bisa ditemukan di beragam jenis plastik, termasuk wadah makanan minuman.
Foto: Pixabay
BPA bisa ditemukan di beragam jenis plastik, termasuk wadah makanan minuman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pakar kesehatan menyarankan masyarakat untuk menghindari mengonsumsi makanan atau minuman yang ditempatkan dalam wadah yang mengandung BPA (bisphenol A). Menurut dokter spesialis anak pakar neonatologi dr Daulika Yusna SpA, kemasan makanan dan minuman ber-BPA sangat berbahaya jika isinya dikonsumsi setiap hari dalam jangka waktu lama.

"Bahaya BPA dapat dirasakan dalam waktu lama, tidak serta merta berefek," papar dokter dari RS Mayapada Kuningan di Jakarta, Senin, melalui keterangan tertulis.

Baca Juga

Daulika mengungkapkan, paparan BPA salah satunya dapat menimbulkan gangguan hormon pada anak atau balita yang sedang tumbuh. Jika paparan terjadi terus-menerus, orang berisiko kanker.

Sementara itu, dokter spesialis kandungan dr Darrel Fernando SpOG menyatakan, diperlukan sikap yang bijaksana untuk meneliti lebih dulu kode kemasan dan bahan kemasan makanan dan minuman yang disajikan. Telitilah melihat kode plastik pada setiap produk yang digunakan.

Darrel mencontohkan kode plastik no 7, yakni jenis plastik polikarbonat pada kemasan makanan. Kode itu biasanya menunjukkan kemasan mengandung BPA.

"Meskipun bukan di level yang berbahaya, tapi kalau bisa dihindari agar tidak terjadi akumulasi jangka panjang," ujar dokter dari RS Mayapada itu dalam webinar dengan tema "Mengenal BPA dari Rumah" yang diselenggarakan oleh Cerdik Sehat bekerja sama dengan Rumah Sakit Mayapada dan Parentalk.

Pakar teknologi pangan Dr-Ing Azis Boing Sitanggang STP MSc memaparkan, BPA dapat masuk ke dalam tubuh melalui dua cara, yaitu dietary exposure dan nondietary exposure. Cara yang pertama migrasi BPA ke makanan dari bahan pengemas yang kontak dengan minuman atau makanan. Cara yang kedua, antara lain dari debu, thermal paper, dan kosmetika.

"Masalah BPA adalah migrasi. Migrasi adalah berpindahnya zat kimia BPA yang ada pada kemasan makanan ke dalam produk pangan. Kita akan terpapar jika kita mengkonsumsi produk pangan yang terkontaminasi BPA. Hindari risiko dengan mengurangi paparan," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement