Senin 14 Dec 2020 18:03 WIB

Cegah Stunting, Depok Canangkan Geber Hbring

Pencegahan stunting bisa dimulai dengan memastikan kesehatan dan gizi yang baik.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Endro Yuwanto
Kepala Dinkes Kota Depok, Novarita.
Foto: Dok Pemkot Depok
Kepala Dinkes Kota Depok, Novarita.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok menggelar kegiatan Pencanangan Gerakan Bersama Hayuu Berantas Stunting (Geber Hbring) secara virtual, Senin (14/12). Kegiatan itu dihadiri Wali Kota Depok Mohammad Idris, perwakilan dari perangkat daerah terkait, camat dan lurah, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Depok, serta perwakilan dari Posyandu setiap kecamatan.

"Pencanangan gerakan tersebut dilakukan untuk memaksimalkan upaya pencegahan stunting di daerah," ujar Kepala Dinkes Kota Depok, Novarita, Senin.

Novarita menambahkan, itu semua tentu dengan dukungan dari seluruh elemen, termasuk masyarakat. "Gerakan ini kami lakukan agar seluruh elemen dapat terus melakukan koordinasi, sinergisitas, dan sinkronisasi agar dalam pelaksanaannya dapat lebih optimal," jelas dia.

Menurut Novarita, upaya pencegahan stunting dapat mulai dilakukan dengan memastikan kesehatan yang baik dan gizi yang cukup pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), yakni 40 persen kontribusi, berasal dari faktor lingkungan berupa sanitasi lingkungan yang baik, serta ketersediaan air bersih.

"Kemudian, 30 persen dari faktor perilaku yang di dalamnya terdapat pola asuh, pola makan, dan pola hidup. Serta, 20 persen dari faktor pelayanan kesehatan dan 10 persen dari faktor genetik," jelas Novarita.

Novarita melanjutkan, untuk itu upaya penurunan stunting dilakukan melalui dua intervensi. Pertama, intervensi gizi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung. Lalu kedua adalah intervensi gizi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung.

"Upaya penurunan stunting akan lebih efektif jika kedua intervensi dilakukan secara terintegrasi. Karena dapat lebih memperkuat efektivitas penurunan stunting mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi," pungkas Novarita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement