Senin 14 Dec 2020 16:02 WIB

Meski Pandemi Pertamina JBT Tetap Antisipasi Lonjakan BBM

Pertamina memperkirakan akan terjadi lonjakan konsumsi hingga delapan persen

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Gita Amanda
Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) memperkirakan akan terjadi lonjakan konsumsi hingga delapan persen untuk BBM jenis Gasoline dari rata- rata konsumsi harian normal.
Foto: borneomagazine.com
Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) memperkirakan akan terjadi lonjakan konsumsi hingga delapan persen untuk BBM jenis Gasoline dari rata- rata konsumsi harian normal.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Meski libur akhir tahun ini masih berlangsung di tengah situasi pandemi, konsumsi BBM dan elpiji oleh masyarakat di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diprediksi bakal tetap melonjak. Untuk wilayah Jawa Tengah, Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) memperkirakan akan terjadi lonjakan konsumsi hingga delapan persen untuk BBM jenis Gasoline dari rata- rata konsumsi harian normal.

Pjs Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Jawa Bagian Tengah, Arya Yusa Dwicandra, mengungkapkan sejauh ini, rata- rata konsumsi harian BBM jenis Gasoline di Jawa Tengah mencapai 10.200 Kilo Liter (KL) per hari. “Pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti, konsumsi BBM jenis Gasoline tersebut, diperkirakan bakal mengalami lonjakan hingga mencapai 11.000 KL per hari,” jelasnya di Semarang, Senin (14/12).

Baca Juga

Sedangkan untuk konsumsi elpiji PSO di wilayah Jawa Tengah, lanjutnya, diprediksi juga akan mengalami lonjakan hingga 10 persen dari rata-rata konsumsi harian normal, dari 3.480 Metric Ton (MT) per hari menjadi 3.820 MT per hari.

“Sementara untuk konsumsi elpiji nonPSO, diperkirakan juga akan mengalami kenaikan hingga 12 persen, yakni dari 262 MT per hari menjadi 282 MT per hari,” jelasnya.

Seperti halnya di wilayah Jawa Tengah, lanjut Arya, konsumsi BBM jenis Gasoline di wilayah DIY diperkirakan juga bakal mengalami kenaikan hingga sebesar enam persen, pada libur Nataru nanti.

Rata- rata konsumsi harian normal BBM jenis Gasoline di wilayah DIY sebesar 1.510 kiloliter (KL) per hari dan angka tersebut akan melonjak menjadi 1.600 KL per hari.

Sedangkan untuk konsumsi elpiji PSO, diprediksi akan mengalami lonjakan hingga mencapai 10 persen dari rata- rata konsumsi harian normal. “Yakni dari 380 MT per hari menjadi 420 MT per hari. Pun demikian dengan konsumsi elpiji nonPSO, diperkirakan juga akan mengalami kenaikan 9 persen, dari 61 MT per hari menjadi 66 MT per hari,” tambahnya.

Guna mengantisipasi lonjakan konsumsi BBM akhir tahun ttersebut, masih kata Arya, Pertamina Regional JBT bakal menyiagakan keandalan pasokan dari tujuh Terminal BBM, meliputi Integrated Terminal Semarang dan Cilacap, Fuel Terminal Boyolali, Tegal, Maos, Lomanis serta Rewulu.

“Sedangkan untuk kebutuhan elpiji, Pertamina Regional JBT bakal memenuhi melalui Depot elpiji Cilacap serta Depot milik Opsico di Kota Semarang,” tegasnya.

Secara umum, masih jelas Arya, menjelang libur Nataru tahun ini, untuk penyaluran produk BBM jenis Gasoline memang mengalami penurunan hingga 11 persen, jika dibandingkan dengan konsumsi pada libur Nataru tahun 2019 lalu, yang mencapai 14 ribu KL.

Sedangkan penurunan prediksi konsumsi BBM jenis Gasoline untuk libur Nataru kali ini baru kali ini diakibatkan pandemi Covid-19 yang masih terjadi dan penerapan protokol Covid-19 masih diterapkan. “Meski pandemi masih melanda Indonesia dan global, Pertamina tetap mengaktifkan Satgas Nataru yang telah dimulai semenjak tanggal 7 Desember 2020 kemarin dan akan berakhir pada tanggal 11 Januari 2021 mendatang,” tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement