Senin 14 Dec 2020 15:50 WIB

Partisipasi Pemilih Pilkada Serentak 2020 Capai 74,34 Persen

Pemprov masih menunggu pengaruh pilkada terhadap penyebaran Covid-19

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Model berbusana Solo Batik Carnival mengusung poster bertuliskan Ojo Lali Hari Ini Nyoblos di Jalan Jenderal Sudirman, Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/12/2020). Aksi tersebut digelar untuk mengajak warga menggunakan hak pilih mereka dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020.
Foto: Antara/Maulana Surya
Model berbusana Solo Batik Carnival mengusung poster bertuliskan Ojo Lali Hari Ini Nyoblos di Jalan Jenderal Sudirman, Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/12/2020). Aksi tersebut digelar untuk mengajak warga menggunakan hak pilih mereka dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Kendati digelar di tengah situasi pandemi Covid-19, minat warga Jawa Tengah untuk berpartisipasi dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2020 masih tetap tinggi.

Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya angka partisipasi pemilih pada hajat pilkada serentak 2020, yang digelar di 21 kabupaten/ kota di Jawa Tengah, pada 9 Desember 2020, beberapa waktu lalu.

Berdasarkan data yang dikutip dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah, tingkat pertisipasi pemilih pada penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2020 rata- rata mencapai 74,34 persen.

Jika dibandingkan dengan pelaksanaan pilkada serentak tahun 2015 --yang hanya mencapai 68,54 persen partisipasi pemilih pada pelaksanaan pilkada serentak tahun ini mengalami kenaikan 5,80 persen.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi keberhasilan pelaksanaan pilkada serentak 2020 di Jawa Tengah yang bisa terselenggara dengan tertib, lancar dan aman dari ancaman penyebaran Covid-19.“Alhamdulillah pilkada di 21 kabupaten/ kota bisa berjalan dengan lancar. Partisipasi pemilih juga meningkat pada penyelenggaraan kali ini,” katanya, Senin (14/12).

Menurut gubernur, capaian partisipasi pemilih pada hajat pilkada serentak 2020 di Jawa Tengah memang di luar dugaan, bahkan jauh dari apa yang diperkiraan oleh banyak pihak.

Alasannya, pelaksanaan pemungutan suara berlangsung di tengah- tengah tingginya kasus baru Covid-19, hingga banyak pihak yang justru kaget setelah sejumlah riset yang dilakukan sebelum pelaksanaan pemungutan suara jamak merkomendasikan agar pilkada serentak ditunda.

“Ternyata animo dan partisipasi masyarakat untuk ternyata partisipasi tinggi. Semua bisa datang dan tertib,” ujar Ganjar Pranowo usai Rapat Evaluasi bersama Menkopohukam dan Mendagri melalui zoom, Senin (14/12/2020).

Keberhasilan pesta demokrasi tersebut, menurut Ganjar, tidak lepas dari upaya penyelenggara, para calon, partai politik dan relawan. Sehingga tahapan Pilkada dari awal sampai penghitungan berjalan lancar dan aman.

“Saya menyampaikan terimakasih kepada para calon, partai-partai pengusung dan pendukung termasuk para relawan karena mereka bisa menjaga kondisi in,” tambahnya.

Mulai dari pencoblosan, penghitungan suara hasil pemilihan serta quickount muncul. “Biasanya ada ramai sampai hari ini bisa tetap tenang dan tadi dievaluasi hampir di seluruh tempat di Indonesia relatif aman,” katanya.

Kendati begitu, masih kata gubernur, dari 21 kabupaten/kota penyelenggara pilkada serentak, ada dua daerah di Jawa Tengah yang mendapat perhatian dari orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah tersebut.

Karena selisih tipis hasil perolehan suara, seperti yang terjadi di Kabupaten Purworejo serta di Kabupaten Rembang. “Tentu saja, apa pun hasilnya, saya serahkan kepada masing- masing pasangan calon,” lanjutnya.

Kepada para pasangan calon yang dinyatakan menang dalam rekapitulasi sementara, gubernur pun mewanti- wanti  untuk tidak melakukan perayaan yang berlebihan dan bisa menciptakan kerumunan banyak orang.

Hal tersebut untuk mengantisipasi risiko penyebaran Covid-19. “Yang menang tidak usah selebrasi yang berlebihan, pilkada sudah aman jangan sampai perayaannya menjadi pemicu penularan Covid-19,” tegasnya.

Menurut gubernur, pelaksanaan Pilkada serentak terutama di Jawa Tengah belum berdampak terhadap penyebaran virus Covid-19. Namun, ia masih menunggu beberapa hari ke depan untuk memastikan apakah Pilkada berpengaruh terhadap angka penyebaran Covid-19 atau tidak.“Sampai hari ini belum bisa dideteksi sejauh mana pelaksanaan pilkada serentak menyumbang angka kasus baru Covid-19 di daerah penyelenggara. Kita masih menunggu setidaknya 4 hingga 7 hari pascapemungutan suara,” lanjutnya.

Sementara Ketua KPU Jawa Tengah, Yulianto Sudrajat menuturkan bahwa tingginya partisipasi pemilih pada Pilkada serentak 2020 di Jawa Tengah karena adanya dukungan dari steakholder, salah satunya pemerintah daerah.

“Dari awal kita fokus sosialisasi pelaksanaan pilkada di tengah kondisi pandemi. Penyelenggara selalu meyakinkan publik bahwa pelaksanaan pilkada tetap mengedepankan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement