Senin 14 Dec 2020 06:05 WIB

BPH Migas Minta Pertamina Perbanyak Pertashop

Pertamina dapat memanfaatkan CSR untuk pembiayaan membangun Pertashop.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Fanshurullah Asa, mendorong PT Pertamina (Persero) untuk mulai memperbanyak pembangunan outlet Pertashop.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Fanshurullah Asa, mendorong PT Pertamina (Persero) untuk mulai memperbanyak pembangunan outlet Pertashop.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Fanshurullah Asa, mendorong PT Pertamina (Persero) untuk mulai memperbanyak pembangunan outlet Pertashop. Menurut dia, keberadaan Pertashop sangat efektif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

"Saya mengimbau Pertamina menggunakan CSR untuk memberikan full pinjaman atau dengan memberikan bunga di bawah 3 persen untuk bangun Pertashop agar lebih askeleratif," kata Fanshurullah di Mataram, Sabtu (12/12).

Baca Juga

Pertashop adalah SPBU mini yang resmi bekerja sama dengan Pertamina. Outlet Pertashop pun dapat dijadikan alternatif bagi masyarakat dengan modal terbatas namun ingin membuka usaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU).

Fanshurullah mengatakan, keberadaan outlet Pertashop Pertamina masih jauh di bawah target, yakni hanya 700 outlet dari target 4.000 outlet di seluruh Indonesia.

Karena itu, kata dia, penggunaan dana CSR untuk mendukung munculnya outlet-outlet pertashop yang dikelola oleh pelaku usaha kecil diyakini akan efektif.

Pihaknya meyakini, Pertashop bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) di Indonesia. "Pertamina  sebenarnya akan untung karena setiap transaksi mendapatkan iuran. Dan ini sekaligus peluang lebih membantu masyarakat akan ketersediaan BBM," ujarnya.

Jika Pertashop dibangun lebih banyak, perekenomian masyarakat sekitar berjalan dan sangat berguna bagi masyarakat yang memiliki usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pondok pesantren, bahkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

"Pertamina pun punya feedback ke UMKM yang ga ada hubungan dengan migas. Dengan membantu penjual Pertashop akan balik lagi ke Pertamina. Kita dukung Pertashop jadi pilihan," kata Ifan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement