Ahad 13 Dec 2020 16:51 WIB

Turki Mulai Uji Coba Fase 2 Vaksin pada 25 Desember

Vaksin ERUCOV-VAC sedang dikembangkan di Universitas Erciyes.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Friska Yolandha
Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengumumkan uji coba fase kedua vaksin Covid-19 buatan Turki akan dimulai pada 25 Desember nanti. Koca mengatakan produksi vaksin untuk fase dua dimulai pada Rabu.
Foto: EPA/Bagus Indahono
Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengumumkan uji coba fase kedua vaksin Covid-19 buatan Turki akan dimulai pada 25 Desember nanti. Koca mengatakan produksi vaksin untuk fase dua dimulai pada Rabu.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengumumkan uji coba fase kedua vaksin Covid-19 buatan Turki akan dimulai pada 25 Desember nanti. Koca mengatakan produksi vaksin untuk fase dua dimulai pada Rabu.

"Sejalan dengan dunia, 16 studi vaksin berbeda dilakukan di negara kami. Salah satunya telah menyelesaikan periode pra-klinis dan memulai uji coba pada manusia. Studi tahap kedua akan dimulai pada 25 Desember," kata Fahrettin Koca kepada anggota parlemen dilansir Anadolu Agency, Ahad (13/12).

Koca mengatakan produksi vaksin untuk fase dua dimulai pada Rabu. Selain studi vaksinasi, pihaknya juga mengakses vaksin yang aman dan efisien dan dibuat di tempat lain. 

“Saya berharap kami akan membuat vaksin Covid-19 domestik kami pada April,” ujar dia.

Vaksin ERUCOV-VAC sedang dikembangkan di Universitas Erciyes di Provinsi Kayseri Tengah dengan dukungan dari Institut Administrasi Kesehatan Turki (TUSEB). Pandemi Covid-19 telah merenggut lebih dari 1,6 juta jiwa di 191 negara sejak penyakit mulai menyebar pada Desember tahun lalu.

Menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins yang berbasis di Amerika Serikat, lebih dari 71,24 juta kasus telah dilaporkan di seluruh dunia dengan lebih dari 46,68 juta pasien sembuh. Sementara AS, India, dan Brasil tetap menjadi negara yang paling parah terkena dampak dalam hal jumlah kasus. Eropa tengah berada dalam cengkeraman gelombang kedua yang menghancurkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement