Sabtu 12 Dec 2020 14:37 WIB

Badai 'Sapon' Bikin Petani Keramba Ikan di Danau Ranu Merugi

Badai 'Sapon' Bikin Petani Keramba Ikan di Danau Ranu Merugi

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
Badai 'Sapon' Bikin Petani Keramba Ikan di Danau Ranu Merugi
Badai 'Sapon' Bikin Petani Keramba Ikan di Danau Ranu Merugi

jatimnow.com - Badai sapon yang melanda Danau Vulkasin Ranu, Desa Ranuklindungan, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, membuat sekitar 300 petani keramba ikan merugi ratusan juta rupiah.

"Iya benar, sekitar 300 petani keramba ikan ini merugi ratusan juta akibat sapon ini. Sampai ada yang stres ngadu ke saya," jelas Kepala Desa Randuklindungan, Yuslimu, Sabtu (12/12/2020).

Yuslimu menerangkan, musibah ini adalah fenomena musiman. Saat badai angin sapon menerpa, angin kencang yang berhumbus membuat suhu air sangat dingin sehingga membuat ikan mati. Badai angin tersebut tanpa disertai hujan.

"Istilah sapon ini penamaan masyarakat sini. Jadi saat sapon ini datang, angin berhembus sangat kencang membuat suhu air menjadi dingin. Pas tidak ada hujan. Mungkin itu penyebab ikan mati," terangnya.

Terpaan badai sapon ini juga membuat gelombang ombak besar di danau vulkasin tersebut. Sehingga ikan yang sekarat dan yang mati tersapu keluar dari keramba.

"Saat ikan keluar dari keramba itu, pemilik pun hanya bisa pasrah dan tidak memungutinya lagi. Sehingga masyarat ramai-ramai menyapu ikan yang sekarat atau yang baru mati itu dengan jaring. Lha itu istilahnya sapon," bebernya.

Selama Tahun 2020 ini, badai sapon tercatat sudah dua kali menerpa, yaitu bulan Agustus 2020 dan Desember saat ini. Adapun jenis ikan-ikan milik petani keramba ikan yang mati di antaranya ikan nila, patin, gurami.

Ikan endemik di Indonesia yang hanya hidup di danau vulkanis ranu bernama ikan lempuk pun ikut sekarat akibat sapon ini.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement