Sabtu 12 Dec 2020 05:06 WIB

Penerapan Protokol 3M Menurun

Pemerintah daerah mulai mengantisipasi kerumunan pada perayaan tahun baru

Warga mencoba tempat cuci tangan yang ditempatkan di pintu masuk Kampung Cokrodirjan, Yogyakarta, Jumat (11/12). Tambahan alat cuci tangan diberikan kepada RW oleh kalurahan untuk memperketat penerapan protokol kesehatan Covid-19. Lonjakan penyebaran Covid-19 menjadi perhatian usai dibukanya pariwisata di Yogyakarta.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Warga mencoba tempat cuci tangan yang ditempatkan di pintu masuk Kampung Cokrodirjan, Yogyakarta, Jumat (11/12). Tambahan alat cuci tangan diberikan kepada RW oleh kalurahan untuk memperketat penerapan protokol kesehatan Covid-19. Lonjakan penyebaran Covid-19 menjadi perhatian usai dibukanya pariwisata di Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi menilai, ada penurunan penerapan menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan menggunakan sabun (3M) oleh masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari peningkatan kasus pada 8 hingga 22 November sebagai dampak libur panjang 28 Oktober hingga 1 November kemarin.

"Penerapan 3M ini sedikit melemah. Mungkin karena masyarakat sudah agak lelah," katanya saat dihubungi di Jakarta, Jumat (11/12). Meskipun, Siti Nadia menambahkan, peningkatan kasus terjadi karena masyarakat mulai lengah menerapkan protokol kesehatan.

Menurut dia, dengan menjaga jarak secara terus-menerus, mencuci tangan, memakai masker, termasuk membatasi diri di tengah keramaian, membuat masyarakat mulai lelah atau jenuh. Apalagi, masyarakat Indonesia bersifat komunal sehingga sosialisasi dan interaksi dengan banyak orang sulit dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari. "Jadi, dari sifat masyarakat ini kita lihat ter- utama saat libur panjang ada penurunan penerapan 3M," ujar juru bicara vaksinasi Covid-19 ini.

Penurunan penerapan 3M ini juga diakui Satgas Penanganan Covid-19. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Brotoasmoro menyampaikan, ada kecenderungan penerapan protokol kesehatan yang mulai kendur dan longgar di tengah masyarakat. Protokol kesehatan yang dimaksud, terutama penggunaan masker, kebiasaan mencuci tangan, dan penerapan jaga jarak.

"Berdasarkan data ada kecenderungan penerapan 3M mulai kendur, bahkan longgar. Akhirnya banyak terjadi penambahan jumlah kasus, terutama sejak November hingga pekan pertama Desember," kata Reisa.

Reisa pun mengingatkan, penerapan protokol kesehatan merupakan tameng utama untuk mencegah penularan Covid-19. Bahkan, ujarnya, bila program vaksinasi mulai berjalan pun, protokol kesehatan tetap menjadi senjata utama untuk mencegah penularan infeksi Covid-19. Data per Jumat (11/12), jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah menembus angka 605.243 orang. Terjadi penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 6.310 orang dalam 24 jam terakhir.

Angka ini menegaskan bahwa tren kasus Covid-19 di Tanah Air masih cenderung naik. Bahkan, rekor penambahan kasus tertinggi, 8.369 orang dalam sehari, tercatat pada awal Desember lalu.

Selain penambahan kasus yang masih tinggi, angka kematian juga kembali memecahkan rekor hari ini. Dilaporkan ada 175 pasien yang meninggal dunia dengan status positif Covid-19. Angka ini menjadi laporan kematian harian tertinggi dalam sembilan bulan. Total, angka kumulatif kematian akibat Covid-19 di Indonesia dilaporkan sebanyak 18.511 orang.

photo
Pengunjung menikmati panorama Pantai Arteri Mamuju, Sulawesi Barat, Ahad (29/11/2020). Pantai tersebut menjadi salah satu pilihan favorit wisatawan di kawasan tersebut untuk menikmati liburan. - (ANTARA/ Akbar Tado)

Antisipasi liburan

Sejumlah daerah mulai mengantisipasi membeludaknya kegiatan liburan masyarakat bersamaan momentum Natal dan pergantian tahun. Wakil Sekretaris Satgas Covid-19 Surabaya Irvan Widyanto mengaku, hasil rapat koordinasi berbagai pihak menyepakati saran agar perayaan Natal dan tahun baru tidak digelar. "Maka disarankan bagi perayaan Natal dan tahun baru untuk tidak dilaksanakan," ujar Irvan di Surabaya, Jumat.

Pelaksanaan ibadah misa dan kebaktian Natal dapat dilaksanakan berdasarkan SE Kemenag Nomor 23 Tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Ibadah dan Perayaan Natal di Masa Pandemi Covid-19, dengan menjalankan protokol kesehatan ketat. "Namun, perayaan tahun baru di tempat wisata, hotel, apartemen, hiburan, permukiman/kampung/RT dan RW, restoran, disarankan untuk tidak dilaksanakan, ujar Irvan.

Wali Kota Bandar Lampung Herman HN juga akan mengeluarkan surat edaran untuk menutup sementara tempat hiburan pada libur Natal dan tahun baru. "Saya akan buat surat edarannya (penutupan tempat hiburan pada libur Natal dan tahun baru)," kata Herman di Bandar Lampung, Jumat (11/12).

Pelaksana Tugas Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf juga menegaskan, pihaknya tak akan menyelenggarakan kegiatan pada malam tahun baru 2021. Masyarakat juga diminta tak melakukan kegiatan yang bersifat hura-hura saat malam pergantian tahun. Ia mengancam membubarkan kerumunan massa pada malam pergantian tahun.

"Tidak ada hura-hura. Kita lebih baik berzikir di rumah masing-masing," kata dia, Jumat. (sapto andika candra/dadang kurnia/antara/mursalin yasland/bayu adji p ed: agus raharjo)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement