Sabtu 12 Dec 2020 09:08 WIB

Dunia Catatkan 70 Juta Kasus Covid-19

AS masih menjadi negara dengan virus corona tertinggi di dunia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Dunia Catatkan 70 Juta Kasus Covid-19. Seorang pengunjuk rasa mengenakan masker bergambar tengkorak saat unjuk rasa memprotes kebijakan karantina di Wisconsin, Amerika Serikat.
Foto: Shannon Stapleton/REUTERS
Dunia Catatkan 70 Juta Kasus Covid-19. Seorang pengunjuk rasa mengenakan masker bergambar tengkorak saat unjuk rasa memprotes kebijakan karantina di Wisconsin, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kasus Covid-19 global telah menembus 70 juta pada Jumat (11/12). Sementara angka kematian hampir mencapai 1,6 juta jiwa.

Berdasarkan data yang dihimpun John Hopkins University, kasus Covid-19 di dunia tercatat sebanyak 70.074.860. Pandemi telah menyebabkan 1.590.998 orang meninggal. Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara dengan virus corona tertinggi di dunia.

Baca Juga

Sejauh ini, Negeri Paman Sam telah melaporkan lebih dari 15,7 juta kasus Covid-19. Jumlah korban meninggal di negara tersebut melampaui 294 ribu jiwa. India menyusul di urutan kedua dengan 9,7 juta kasus dan 142 ribu kematian.

Brasil menempati urutan ketiga dengan 6,7 juta kasus dan 179 ribu kematian. Posisi keempat ditempati Rusia dengan 2,5 juta kasus dan 45 ribu kematian. Prancis menduduki urutan kelima dengan 2,4 juta kasus dan 57 ribu kematian.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengaku prihatin atas lonjakan angka kematian global akibat Covid-19. Dia menyebut dalam enam pekan terakhir, jumlah korban meninggal mingguan meningkat 60 persen.

"Dalam enam pekan terakhir, jumlah kematian mingguan meningkat sekitar 60 persen. Sebagian besar kasus dan kematian terjadi di Eropa serta Amerika," kata Ghebreyesus dalam sebuah diskusi virtual WHO pada Jumat (11/12), dikutip laman Anadolu Agency.

Menjelang perayaan Natal dan tahun baru, dia mengimbau masyarakat tetap tertib menerapkan protokol kesehatan. "Perayaan dapat dengan cepat berubah menjadi berkabung jika kita gagal melakukan tindakan pencegahan yang tepat," ujarnya.

Ghebreyesus pun menyerukan masyarakat mempertimbangkan rencananya dengan hati-hati menjelang masa liburan. "Jika Anda tinggal di daerah dengan transmisi tinggi, harap berhati-hati agar diri Anda dan orang lain tetap aman," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement