Jumat 11 Dec 2020 22:07 WIB

Dibutuhkan: 1.000 Orang Jadi Relawan Medis Covid-19

Tenaga relawan, baik medis dan nonmedis sangat diperlukan

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Elba Damhuri
Prajurit TNI AL awak KRI Bima Suci melakukan tes cepat atau rapid test di geladak KRI Bima Suci-945 saat sandar di Dermaga Lantamal XIV Sorong, Papua Barat, Selasa (8/12/2020). Tes cepat tersebut dilaksanakan guna upaya pencegahan penyebaran COVID-19 sebelum melanjutkan pelayaran etape kesembilan menuju Tual untuk melaksanakan Satgas operasi Bima Suci dalam mendukung latihan praktik Kartika Jala Krida (KJK) 2020.
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Prajurit TNI AL awak KRI Bima Suci melakukan tes cepat atau rapid test di geladak KRI Bima Suci-945 saat sandar di Dermaga Lantamal XIV Sorong, Papua Barat, Selasa (8/12/2020). Tes cepat tersebut dilaksanakan guna upaya pencegahan penyebaran COVID-19 sebelum melanjutkan pelayaran etape kesembilan menuju Tual untuk melaksanakan Satgas operasi Bima Suci dalam mendukung latihan praktik Kartika Jala Krida (KJK) 2020.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Tenaga relawan, baik medis dan nonmedis sangat diperlukan untuk membantu Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19. Meski banyak tenaga sukarela yang telah mendaftarkan diri namun Satgas Penanganan Covid-19 masih butuh sekitar 1.000 relawan medis.

 

Ketua Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) Andre Rahadian mengungkap saat ini relawan medis yang terdaftar sekitar lima ribuan dan ribuan sudah ditempatkan di fasilitas kesehatan.

"Tetapi kebutuhan relawan medis, terutama yang memiliki surat tanda registrasi (STR), baik dokter maupun perawat itu masih cukup tinggi, contohnya di Jakarta seperti Wisma Atlet yang masih butuh 200 relawan lagi, begitu juga di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Untuk amannya serta untuk mengantisipasi kedepannya, kami mencoba mencari 1.000 relawan lagi," katanya saat berbicara di konferensi virtual BNPB bertema "Kolaborasi Sebagai Strategi Melawan Covid-19" , Jumat (11/12).

Ia menambahkan, relawan medis yang dibutuhkan adalah dokter spesialis, baik anestesi, paru, kemudian dokter umum, perawat, apoteker, bidan serta kesehatan masyarakat. Ia menambahkan, saat ini pihaknya melakukan rekruitmen untuk menambah tenaga di bidang kesehatan, baik yang akan bekerja di fasilitas kesehatan maupun di faskes primer pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) untuk melakukan tracing atau pelacakan. Pihaknya juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk melakukan perekrutan tenaga kesehatan ini.

Andre menambahkan, ini penting dilakukan mengingat peningkatan kasus virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) yang masih tinggi dan juga rumah sakit rujukan dan juga Wisma Isolasi Mandiri di hampir semua provinsi yang telah dibuka.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement