Jumat 11 Dec 2020 21:52 WIB

Tertular Covid-19 Meski Interaksi Cuma 5 Menit-Jarak 6 Meter

Temuan penelitian soal penularan Covid-19 mempertegas pentingnya jaga jarak.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Aturan menjaga jarak dua meter dianggap kurang tepat untuk mencegah penularan Covid-19.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Aturan menjaga jarak dua meter dianggap kurang tepat untuk mencegah penularan Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebuah studi dari Korea Selatan menunjukkan fakta baru mengenai penyebaran Covid-19. Para ahli menemukan adanya penularan Covid-19 dalam ruangan yang terjadi hanya dalam lima menit, dengan jarak enam meter antara pembawa virus dan orang yang kemudian terinfeksi.

Pada Juni, seorang ahli epidemiologi Korea Selatan Dr Lee Ju-hyung mereka ulang kegiatan di sebuah restoran di kota Jeonju, di mana pengunjung yang makan di dalam ruangan tertular Covid-19 dari seorang tamu dari luar kota. Di antara mereka yang tertular Covid-19, ada seorang siswa sekolah menengah yang tertular hanya dengan berada di ruang selama lima menit dan berjarak enam meter dari pengidap Covid-19.

Baca Juga

Penelitian yang dilakukan Lee sebenarnya dimulai dengan sebuah misteri. Seorang siswa sekolah menengah di Jeonju dinyatakan positif Covid-19 pada 17 Juni. Yang mengejutkan adalah kota itu tidak memiliki kasus Covid-19 dalam dua bulan terakhir. Karenanya penularan ini tampak misterius.

Berdasarkan data GPS ponsel, ditemukan bahwa gadis itu sempat berinteraksi dengan pengidap Covid-19 dari kota dan provinsi lain. Dia memiliki pekerjaan sampingan sebagai pramuniaga keliling.

Menariknya, rekaman CCTV memperlihatkan bahwa gadis itu tidak pernah berbicara dengan pembawa virus. Lokasi duduk mereka juga cukup jauh.

Gadis tersebut tidak pula menyentuh permukaan umum, seperti gagang pintu, cangkir, atau alat makan. Namun, dari gerakan lampu gantung, diketahui bahwa AC di restoran menyala pada hari itu.

Untuk mendapatkan kejelasan lebih lanjut, tim peneliti membuat reka ulang kondisinya. Mereka menyusun meja seperti di restoran tersebut dan mengukur aliran udara. Mereka menemukan bahwa gadis itu dan orang lain yang telah terinfeksi posisi duduknya menghadap ke aliran udara dari AC. Mereka yang duduk membelakangi aliran udara tidak terinfeksi.

Peneliti lebih lanjut melakukan pengurutan genom dan menemukan bahwa jenis genom virus dari ketiga pasien juga cocok. Studi ini juga dibantu oleh pakar aerodinamika dan dipublikasikan pekan lalu di Journal of Korean Medical Science.

Dari studi ini bisa diambil simpulan awal bahwa standar jarak sosial dua meter mungkin tak lagi aman. Temuan ini juga memperkuat penelitian sebelumnya ihwal penularan Covid-19 lewat udara.

"Dari sini kita lihat bahwa jarak antara pembawa virus dan orang yang terinfeksi lebih jauh dari jangkauan transmisi droplet yang diterima secara umum, yaitu 2 meter. Pedoman untuk Covid-19 harus segera diperbarui untuk bisa mengendalikan dan pencegahan Covid-19,” demikian kata peneliti, seperti dilansir dari Times Now News pada Jumat (11/12).

Linsey Marr, Profesor Teknik Sipil dan Lingkungan di Virginia Tech yang mempelajari penularan Covid-19 di udara, turut mengidentifikasi bagaimana siswa tersebut bisa tertular dalam waktu lima menit. Menurut dia, aerosol ukuran besar atau droplet ukuran kecil yang tumpang tindih di area dekat siswa bisa menularkan virus lebih dari satu atau dua meter jika ada aliran udara yang kuat.

Pada Juli 2020, WHO telah mengakui kemungkinan penularan Covid-19 melalui udara. Lebih dari 200 peneliti dari seluruh dunia, telah mengatakan bahwa ada bukti yang tidak dapat disangkal bahwa virus yang dilepaskan saat bersin dan batuk dapat tetap bertahan di udara, dan juga menyebabkan infeksi. Pada Oktober, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS juga telah mengakui kemungkinan penularan virus corona baru melalui udara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement