Jumat 11 Dec 2020 17:06 WIB

Ini Suguhan Hiburan Bulu Tangkis di Tengah Pandemi

Untuk menumbuhkan kembali gairah bermain bulu tangkis.

Rep: Fitriyanto/ Red: Muhammad Akbar
Suasana salah satu pertandingan bulutangkis tunggal putra pada nomor beregu Liga PB Djarum 2020, Selasa (8/12), di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah.
Foto: Dok. Meg
Suasana salah satu pertandingan bulutangkis tunggal putra pada nomor beregu Liga PB Djarum 2020, Selasa (8/12), di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketika pandemi Covid-19 belum mereda di Tanah Air, sebuah inovasi baru diperkenalkan oleh Yonex. Lewat gelaran bertajuk Legend’s Vision Mix & Match Badminton Challenge 2020, perusahaan aparel bulu tangkis asal Jepang ini memperkenalkan sebuah tontonan pertandingan bulu tangkis dengan format baru dan menghibur.

Pertandingan bulutangkis dalam format Mix & Match Challenge ini memang program baru yang diprakarsai Yonex. Ini dengan tujuan untuk menumbuhkan kembali gairah bermain bulutangkis setelah lama vakum akibat efek pandemi Covid-19 yang membuat berbagai turnamen domestik dan internasional harus dihentikan atau ditunda hingga 2021.

“Gelaran ini merupakan inovasi baru yang diinisiasi Yonex untuk menggairahkan kembali semangat bermain bulutangkis setelah sempat vakum akibat pandemi Covid-19 yang melanda di banyak negara. Program ini digelar untuk meramaikan kembali bulutangkis dan lebih menekankan pada unsur hiburan,” tutur Berry Tamba, perwakilan Yonex di Indonesia.

Laga format baru Mix & Match Challenge di Indonesia, akan berlangsung di Taufik Hidayat Arena, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (11/12) mulai pukul 14.00 WIB. Akan tampil bertarung dua tim yang diperkuat sejumlah pemain terbaik Indonesia yang disponsori Yonex. Yaitu tim Red Army dengan kapten Taufik Hidayat melawan Golden Patriot yang dikapteni Candra Wijaya.

Dua legenda ini dipilih sebagai kapten karena memiliki prestasi cemerlang. Prestasi hebat Taufik, di antaranya sukses merebut medali emas Olimpiade Athena 2004, Juara Dunia 2005, tiga kali merebut medali emas Asian Games, enam kali juara Indonesia Terbuka, serta dua kali memboyong Piala Thomas 2000 dan 2002.

Sementara Candra, prestasinya juga tidak kalah mengilap. Bersama Tony Gunawan, Candra menggondol medali emas Olimpiade Sydney 2000. Lalu, Juara Dunia 1997, dua kali juara All England 1999 dan 2003, empat kali juara Indonesia Terbuka, empat kali juara Jepang Terbuka, dan tiga kali merebut Piala Thomas 1998, 2000, dan 2002.

“Pertandingan pasti akan berlangsung menarik. Pemain-pemain tim Red Army tidak akan gampang menyerah dan siap menjadi pemenangnya,” tutur Taufik, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement