Jumat 11 Dec 2020 12:38 WIB

Defisit Anggaran AS Naik 25,1 Persen

Kemenkeu pada Kamis (10/12) melaporkan, defisit anggaran capai 429,3 miliar dolar AS.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Gedung Capitol di Washington I(ilustrasi). Defisit anggaran Amerika Serikat (AS) dalam dua bulan pertama tahun anggaran 2020 mengalami kenaikan defisit hingga 25,1 persen.
Foto: AP Photo/J. Scott Applewhite
Gedung Capitol di Washington I(ilustrasi). Defisit anggaran Amerika Serikat (AS) dalam dua bulan pertama tahun anggaran 2020 mengalami kenaikan defisit hingga 25,1 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Defisit anggaran Amerika Serikat (AS) dalam dua bulan pertama tahun anggaran 2020 mengalami kenaikan defisit hingga 25,1 persen. Angka itu lebih tinggi dari periode sama tahun lalu lantara imbas penanganan wabah virus corona yang menurunkan pajak namun mendongkrak belanja.

Dilansir dari AP, Jumat (11/12), Kementerian Keuangan pada Kamis (10/12) kemarin melaporkan, defisit anggaran mencapai 429,3 miliar dolar AS, naik dari periode Oktober-November 2019 yang sebesar 343,3 miliar dolar AS.

Baca Juga

Selisih antara apa yang dikumpulkan pemerintah dalam bentuk pajak dan apa yang dibelanjakannya saat ini mencerminkan lonjakan pengeluaran sebesar 8,9 persen, menjadi 886,6 miliar dolar AS, dan penurunan pendapatan pajak 2,9 persen menjadi 457,3 miliar dolar AS.

Pengeluaran untuk dua bulan pertama tahun anggaran, yang dimulai 1 Oktober 2020, juga mencatat rekor, sementara defisit pada periode yang sama juga menjadi rekor.

Defisit pemerintah untuk tahun anggaran yang berakhir 30 September 2020 mencapai rekor 3,1 triliun dolar AS, didorong oleh langkah-langkah pengeluaran triliun dolar lebih yang disahkan Kongres pada musim semi untuk memerangi kemerosotan ekonomi yang dipicu oleh pandemi.

Reses, yang telah menyebabkan jutaan orang kehilangan pekerjaan menyebabkan penurunan pendapatan pajak.

Kongres sedang memperdebatkan paket bantuan lain yang bisa berjumlah hampir 1 triliun dolar AS yang akan menambah tinta merah tahun ini. Tanpa memperhitungkan langkah-langkah bantuan lebih lanjut, Kantor Anggaran Kongres memperkirakan bahwa defisit tahun ini akan berjumlah 1,8 triliun dolar AS dan akan tetap di atas 1 triliun dolar AS setiap tahun hingga 2030 mendatang.

Ekonom Nancy Vanden Houten dari Oxford Economics mengatakan, prospek defisit untuk sisa tahun anggaran ini sangat bergantung pada jalannya pandemi, pemulihan ekonomi dan apakah langkah-langkah stimulus tambahan diloloskan.

Dia mengatakan, jika Kongres akhirnya menyetujui langkah-langkah stimulus tambahan 1 triliun dolar AS, dia memperkirakan defisit akan mencapai 2 triliun dolar AS untuk tahun anggaran ini.

Sebelum defisit 3,1 triliun dolar AS yang ditutup tahun ini, rekor defisit terbesar terakhir yakni sebesar 1,4 triliun dolar AS pada tahun 2009. Itu terjadi ketika pemerintah berjuang untuk mengangkat negara tersebut keluar dari resesi mendalam yang disebabkan oleh krisis keuangan 2008.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement