Kamis 10 Dec 2020 15:43 WIB

Taati Protokol Kesehatan agar Klaster Baru C0vid-19 Sirna

Kerumunan Pilkada bisa munculkan kuster baru Covid-19

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Muhammad Subarkah
Petugas mengantre untuk mengembalikan logistik hasil Pilkada. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Petugas mengantre untuk mengembalikan logistik hasil Pilkada. (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan umum kepala daerah (pilkada) digelar Rabu (9/12). Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) menilai pesta demokrasi ini bisa menjadi klaster baru penularan virus corona SARS-CoV2 (Covid-19).

Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan menilai perhelatan pilkada di 37 kota dan 274 kabupaten di sembilan provinsi dengan jumlah pemilih 105 juta bisa mengakibatkan penularan.

Pihaknya mengaku telah mewanti-wanti supaya Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), kepolisian, dan juga pihak lain memberikan pengawasan yang baik supaya masyarakat disiplin dan para petugas menerapkan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya.

"Tetapi kalau melihat beberapa foto tempat pemungutan suara (TPS) yang teman-teman di daerah kirimkan ke saya, memang penerapan disiplinnya kurang bagus, tempat duduk antarpetugas kurang dari satu meter, begitu juga tempat menunggu para pemilih ternyata ada yang kurang dari 1 meter," ujarnya saat berbicara di konferensi virtual FMB9 Bertema Vaksin Datang, Tetap Disiplin 3M, Kamis (10/12).

 

Selain itu, pihaknya menyoroti pemilih yang datang bersamaan padahal seharusnya tidak terjadi. Ia berharap mudah-mudahan dalam dua pekan hingga tiga minggu ke depan tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19. Oleh karena itu, ia meminta kewaspadaan harus tetap dilakukan.

 

Hal tersebut dalam arti memberikan perhatian kepada para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang telah bertugas dan mengalami keluhan jangan sampai terlambat mendeteksi. 

"Saya sarankan kepada seluruh KPPS yang bertugas, juga petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) supaya kalau merasakan keluhan segera melakukan pemeriksaan kesehatan dan bisa mengetahui kondisinya," ujarnya.

Dengan demikian, dia melanjutkan, Covid-19 bisa dilacak dan tidak terjadi proses penularan. Ia menambahkan, semua pasti berharap pemilu berjalan aman dan demokratis dan tidak ada yang tertular virus. 

"Kalau ada, barangkali harus diantisipasi dengan cepat," katanya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement