Kamis 10 Dec 2020 15:18 WIB

Marquez Akui Kesalahannya yang Langsung Balapan Usai Operasi

Madrid berani tapi tak menyadar risiko balapan.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Marc Marquez.
Foto: EPA-EFE/ROMAN RIOS
Marc Marquez.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Marc Marquez mengakui keputusan untuk kembali ke MotoGP sehari setelah operasi besar pada tangannya beberapa waktu laly adalah sebuah kesalahan. Namun, ia menyatakan itu sebenarnya tanggung jawab dokter untuk memperingati dan mencegahnya melakukan hal tersebut.

Pembalap Repsol Honda sudah kehilangan peluang mendapatkan gelar ketujuhnya di balapan pertama musim ini, setelah mengalami kecelakaan parah di Jerez, Spanyol. Kecelakaan itu membuat tangannya patah. Meski demikian, walaupun menjalani operasi untuk memasang penyangga tulang, Marquez kembali ke tim Repsol Honda sehari kemudian. 

Pembalap asal Spanyol itu pun harus berhenti di tengah jalan dan tak kembali ke sirkuit sampai akhir musim 2020. Kini, Marquez mengakui itu tindakan yang salah dengan buru-buru kembali. 

''Tahun ini, mengajarkan saya banyak hal. Pertama, berusaha kembali setelah cedera adalah ceroboh. Penyangga saya patah di rumah, saat membuka pintu untuk ke taman. Tapi penyangga saya bukan patah di sana, saya mengalami karena tekanan di Jerez,'' ujar Marquez, dikutip dari Crash, Kamis (10/12).

Namun, dirinya mengatakan, harusnya, sesaat setelah menjalani operasi, dokter harus menahannya untuk tidak melanjutkan balapan. Itu karena baginya, yang ada dalam pikiran pebalap adalah kapan bisa kembali ke motor usai operasi. Karena pebalap juga punya kekurangan selain ada kebaikan di dalam diri mereka.

''Saya berani tapi tidak sadar. Jika mereka (dokter) bilang ke saya kalau penyangga bisa patah, saya tidak akan membawa motor sampai 300km/jam,'' tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement