Kamis 10 Dec 2020 14:41 WIB

Wapres: UMKM Motor Pemulihan Ekonomi Nasional

Krisis ekonomi saat ini lebih dulu berdampak pada sektor riil.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan sektor usaha mikro kecil menengah menjadi salah prioritas utama yang ingin dipulihkan Pemerintah pascapandemi Covid-19. Pemerintah, kata Ma'ruf, memandang sektor UMKM dinilai dapat membangkitkan kelesuan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Foto: KIP/Setwapres
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan sektor usaha mikro kecil menengah menjadi salah prioritas utama yang ingin dipulihkan Pemerintah pascapandemi Covid-19. Pemerintah, kata Ma'ruf, memandang sektor UMKM dinilai dapat membangkitkan kelesuan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan sektor usaha mikro kecil menengah menjadi salah prioritas utama yang ingin dipulihkan Pemerintah pascapandemi Covid-19. Pemerintah, kata Ma'ruf, memandang sektor UMKM dinilai dapat membangkitkan kelesuan ekonomi akibat pandemi Covid-19. 

"Saya justru melihat peluang bagi kita untuk mendorong usaha mikro, kecil dan menengah sebagai motor pemulihan ekonomi," ujar Ma'ruf saat hadir virtual di acara Penganugerahan Penghargaan Upakarti dan Penghargaan Desain Produk Industri Terbaik (IDGS) 2020, Kamis (10/12).

Baca Juga

Ma'ruf mengatakan, krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia kali ini sangat berbeda dengan krisis ekonomi sebelumnya. Jika selama ini krisis ekonomi diawali dengan krisis di sektor finansial, namun saat ini, justru sektor riil terdampak lebih dahulu. 

Di sektor rumah tangga, masyarakat mengurangi atau menunda aktivitas ekonomi seperti konsumsi, kecuali konsumsi untuk bahan pokok. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Bank Dunia dan Bappenas, usaha kecil dan menengah terdampak paling besar. Lebih dari 80 persen usaha kecil dan menengah penjualannya menurun di atas 20 persen.

Karena itu, pemerintah mengalokasikan lebih dari  50 persen dari anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 695,2 triliun untuk menjaga tingkat kesejahteraan masyarakat dan UMKM. 

Khusus untuk UMKM diberikan dukungan anggaran lebih dari Rp 123 triliun selain diberikannya berbagai insentif, termasuk keringanan pajak yang jumlahnya lebih dari Rp 100 triliun.

Ia juga berharap peran Kementerian Perindustrian dalam mendorong industri UMKM terus bertahan di masa pandemi.

"Saya sangat mengapresiasi upaya dan kerja keras Menteri Perindustrian yang secara konsisten  menjaga dan mendukung industri kecil dan menengah untuk dapat bertahan dalam masa pandemi Covid-19 ini," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement