Kamis 10 Dec 2020 13:19 WIB

Biden Tunjuk Katherine Tai Sebagai Perwakilan Dagang AS

Katherine Tai pernah menyerukan pendekatan dagang yang berbeda ke China

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Presiden terpilih Joe Biden menjawab pertanyaan saat dia meninggalkan teater The Queen di Wilmington, Del., Senin, 7 Desember 2020.
Foto: AP/Susan Walsh
Presiden terpilih Joe Biden menjawab pertanyaan saat dia meninggalkan teater The Queen di Wilmington, Del., Senin, 7 Desember 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden memilih kepala pengacara di Komite Ways and Means House of Representative, Katherine Tai sebagai Perwakilan Dagang AS. Komite Ways and Means mengurus pajak, tarif, dan semua hal yang berhubungan dengan pendapatan negara.

Tai yang berusia 45 tahun mendapat dukungan kuat dari anggota Partai Demokrat di Kongres. Ia berperan penting dalam negosiasi untuk memperkuat posisi buruh dalam perjanjian perdagangan US-Mexico-Canada (USMCA) pemerintahan Donald Trump.

Baca Juga

Tai juga mendapat dukungan dari serikat buruh dan para pengusaha. Posisi Perwakilan Dagang sangat penting bagi pemerintahan Biden yang ingin membangun kembali hubungan baik dengan sekutu-sekutu Amerika, memperkuat manufaktur rumah tangga, dan menghukum pratik anti-persaingan usaha Beijing.

Tai adalah alumnus Yale dan Harvard yang bisa berbicara Mandarin dan pernah mengajar bahasa Inggris selama dua tahun di Guangzhou. Ia sempat bertugas di kantor Perwakilan Dagang AS di China dari tahun 2011 hingga 2014.  

Perannya di sana sebagai pengacara utama yang mengajukan gugatan hukum terhadap pelanggaran perjanjian perdagangan yang dilakukan China sebelum Beijing bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Keputusan ini pertama kali dilaporkan oleh media AS Politico. Juru bicara tim transisi Biden menolak untuk berkomentar.

Agustus lalu Tai menyerukan pendekatan yang berbeda ke China. Tidak seperti perang tarif yang dipimpin Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer selama 2,5 tahun ini, menurutnya AS harus memiliki serangan yang lebih baik daripada tarif.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement