Wednesday, 15 Syawwal 1445 / 24 April 2024

Wednesday, 15 Syawwal 1445 / 24 April 2024

PDIP Minta Cakada Tunggu Hasil Resmi

Kamis 10 Dec 2020 12:53 WIB

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Indira Rezkisari

Calon Wali Kota Solo dari Partai PDI Perjuangan Gibran Rakabuming Raka menggelar jumpa pers terkait hasil hitung cepat internal partai di kantor DPC PDI Perjuangan, Purwosari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/12/2020). Berdasarkan hasil hitung cepat internal partai hingga Rabu (9/12/2020) sore, pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa memperoleh suara sekitar 85 persen, atau unggul atas pasangan Bagyo Wahyono-FX. Suparjo dengan suara sekitar 14 persen pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo Pilkada 2020. Gibran adalah salah satu cakada yang diusung PDIP.

Calon Wali Kota Solo dari Partai PDI Perjuangan Gibran Rakabuming Raka menggelar jumpa pers terkait hasil hitung cepat internal partai di kantor DPC PDI Perjuangan, Purwosari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/12/2020). Berdasarkan hasil hitung cepat internal partai hingga Rabu (9/12/2020) sore, pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa memperoleh suara sekitar 85 persen, atau unggul atas pasangan Bagyo Wahyono-FX. Suparjo dengan suara sekitar 14 persen pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo Pilkada 2020. Gibran adalah salah satu cakada yang diusung PDIP.

Foto: MOHAMMAD AYUDHA/ANTARA
Di Jawa Timur PDIP mengklaim keunggulan dari 11 cakada yang diusungnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengingatkan para calon kepala daerah (cakada) yang bertarung dalam Pilkada 2020 menunggu hasil resmi KPU. Hasto mengajak para cakada yang unggul versi hitung cepat tidak larut dalam pesta berlebihan.

Berdasarkan laporan terbaru, putra dan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) meraih sukses pada Pilkada 2020 berdasarkan hasil hitung cepat. Gibran Raka Buming Raka yang berpasangan dengan Teguh Prakosa diklaim unggul 85,14 persen di Pilwalkot Solo, sementara Bobby Nasution yang berpasangan dengan Aulia Rachman unggul di Pilkada Kota Medan dengan 55,26 persen.

Baca Juga

"PDI Perjuangan meminta para pemenang Pilkada Serentak berdasarkan quick count dan real count tidak berpuas diri, semuanya harus menunggu hasil rekapitulasi resmi dari KPU," kata Hasto dalam keterangan resmi yang diterima Republika pada Kamis (10/12).

Hasto menyebut masyarakat Indonesia masih harus berjibaku dengan pandemi Covid-19. Sehingga alangkah tak eloknya jika cakada yang unggul versi hitung cepat menggelar perayaan.

"Para calon yang menang juga tidak merayakan acara euforia yang berlebihan. Masyarakat saat ini sedang menderita karena pandemi Covid-19, rasanya tidak layak merayakan sebuah pesta," ujar Hasto.

Hasto meminta cakada menjalankan demokrasi dengan cara-cara yang beradab. Ia meminta cakada menjunjung peningkatan kualitas demokrasi dan sesuai koridor peraturan perundangan terkait pelaksanaan pilkada.

"Bagi kandidat atau Petahana yang menang lanjutkan bekerja, pejawat yang kalah juga jangan memprovokasi rakyat, kembalilah bekerja," tegas Hasto.

DPD PDIP Jawa Timur mengklaim keunggulan di 11 kabupaten/kota pada pelaksanaan Pilkada serentak 2020 di wilayah setempat. Hasil hitung tim tabulasi data internal, PDIP mampu mempertahankan kepemimpinan di kabupaten/kota yang secara tradisional merupakan basis partai berlambang kepala banteng tersebut di antaranya Kabupaten Kediri, Ngawi, Trenggalek, Banyuwangi, Ponorogo, Kabupaten Malang, Sumenep, Gresik, Situbondo, dan Kota Blitar.

Kemudian pasangan nomor urut 4 dalam Pilkada Indramayu, Nina Agustina-Lucky Hakim yang diusung PDIP mengklaim memenangkan Pilkada 2020 Kabupaten Indramayu. Kemenangan ini cukup mengejutkan, mengingat selama ini Partai Golkar selalu unggul dalam pilkada di Indramayu setidaknya dalam 20 tahun terakhir.

 
 

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler