Kamis 10 Dec 2020 00:10 WIB

'Manusia Silver' Pelaku Mutilasi Kenal Lama dengan Korbannya

Motif pelaku melakukan aksinya lantaran kesal mengalami kekerasan seksual sesama.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Agus Yulianto
Fenomena manusia silver di jalanan ibu kota, salah satunya di Bekasi. (Ilustrasi)
Foto: Tiar Bekasi
Fenomena manusia silver di jalanan ibu kota, salah satunya di Bekasi. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Emas Jumiyati (45 tahun) sama sekali tak menyangka kalau rumah sebelahnya dijadikan lokasi untuk mengeksekusi DS (24) yang dimutilasi secara sadis pada Ahad (6/12) lalu. Pelaku yang berinisial AYJ (17) yang dikenal sebagai 'manusia silver' ini menghabisi nyawa korban tanpa terendus oleh Emas.

Dia mengatakan, tak ada gerak gerik mencurigakan sepanjang Ahad kemarin. Berdasarkan penuturan Emas, pelaku dan korban sudah saling kenal selama kurang lebih satu tahun. Korban juga kerap mendatangi rumah pelaku yang tinggal sendirian sejak orang tuanya meninggal dunia sepuluh tahun lalu.

Sebelum hari Ahad berdarah itu, Emas menyaksikan DS mendatangi rumah AYJ pada Sabtu malam menggunakan motor Honda Beat. Tak lama DS tiba di rumah pelaku, AYJ pun pulang ke rumahnya. 

"Korban tuh waktu pas malam datang malam Minggu itu jam 8 malam. 'Assalamualaikum Bu, wa alaikummsalam saya bilang baru sampai?'  Korban tanya ke saya, AYJ ke mana, saya bilang barusan ada, lagi keluar kali. Nah kemudian nggak lama pelaku datang terus berdua tuh pelaku sama korban," ujar Emas saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (9/12).

Pada Ahad pagi, Emas menyaksikan korban masih tidur di rumah pelaku. Tak terlihat ada tanda-tanda bakal terjadi peristiwa keji di rumah yang berada di Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Selatan itu.

Menurut kesaksian Emas, baik korban maupun pelaku tidak keluar rumah hampir seharian. Sebab, pada hari tersebut hujan tak kunjung berhenti. Kemudian, sekira pukul 16.00 WIB, Emas mendengar suara dug dug dug yang seperti pukulan benda keras. 

Saat ditanyakan ke pelaku, ia berdalih tengah memasang keramik di dalam rumahnya. "Nggak ada suara teriakan, cuma saya dengar ada suara 'dug dug' gitu. Saya kira mah lagi benerin keramik kali," tutur dia.

Saat itu, pelaku juga membawa pilok yang disemprotkan di dalam rumah. Hal ini berkaitan dengan pengakuan Emas yang tak sedikitpun mencium adanya bau amis darah.

"Bukan (bau darah), bau pilok pokoknya bau aroma yang engga enak aja deh," ungkapnya.

Kemudian, hal lazim, namun tak biasa yang dilakukan pelaku usai terdengar adanya suara aneh tersebut adalah memasukkan motor korban ke dalam rumah. 

Bagi Emas yang sudah mengenal korban setahun terakhir, tak pernah ada momen motor korban dimasukkan ke dalam rumah. Ia pun sempat menanyakan hal itu tanpa menaruh curiga kepada pelaku.

"Kok tumben motornya dimasukkin, terus kata dia 'iya soalnya tadi dititipin'," terang dia.

Saat ditanya ke mana perginya korban, pelaku menjawab korban sedang pergi ke daerah Buaran. Usai sore hari itu, Emas memang tak mengetahui lagi di mana keberadaan korban. Namun, pada malam harinya, pelaku kerap meminta plastik kresek berukuran besar kepada Emas.

"Minggu malam dia minta kantong plastik warna hitam atau merah. Saya bilang ga ada yang gede. Saat itu dia santai aja, makanya siapa yang curiga?," ujarnya.

Dia menuturkan, sehari-harinya korban hidup dengan normal. Bahkan, korban dikenal sebagai anak yang ramah dan sopan kepada tetangga sekitar. Emas menyebut, pelaku juga memiliki kekasih yang ikut diamankan oleh polisi pada Rabu (9/12) pagi dini hari tadi.

"Pacarnya (pelaku) dibawa juga semalem sama polisi. Kayaknya yang dibawa berempat. Tapi, yang satu aku ga tau," terangnya.

Penyidik Polda Metro Jaya dan Polres Metro Kota Bekasi menangkap, seorang pengamen manusia silver yang diduga sebagai pelaku mutilasi yang membuang jasad korbannya ke Kalimalang, Kota Bekasi.

"Ya benar, pelaku kasus mutilasi sudah berhasil kita amankan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Rabu (9/12).

Dalam penangkapan tersebut polisi hanya mengamankan satu orang yang diduga sebagai pelaku. "Kita amankan satu orang," ungkap Yusri.

Sementara itu Polres Metro Kota Bekasi mengungkapkan, motif pelaku melakukan aksinya lantaran kesal kerap mengalami kekerasan seksual sesama jenis oleh korban.

"Motif pelaku kesal dengan korban karena dipaksa berhubungan seks sesama jenis berkali-kali oleh korban," kata Kasubag Humas Polres Metro Kota Bekasi, Kompol Erna Ruswing dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/12).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement