Rabu 09 Dec 2020 21:04 WIB

Pertamina-Gojek Siapkan Pilot Commercial Kendaraan Listrik

Pertamina-Gojek menguji 25 sepeda motor listrik dengan 5 stasiun penukaran baterai

 Pertamina dan Gojek menguji 25 sepeda motor listrik dengan 5 stasiun penukaran baterai yang berlokasi wilayah Jakarta Pusat yaitu di Pool Gojek Petojo, Olimart MH Thamrin, SPBU Mangga Besar (31.107.03), SPBU Cikini (31.103.03), dan SPBU Abdul Muis (31.102.02). Studi ini dijadwalkan selesai pada Desember 2020.
Foto: Pertamina
Pertamina dan Gojek menguji 25 sepeda motor listrik dengan 5 stasiun penukaran baterai yang berlokasi wilayah Jakarta Pusat yaitu di Pool Gojek Petojo, Olimart MH Thamrin, SPBU Mangga Besar (31.107.03), SPBU Cikini (31.103.03), dan SPBU Abdul Muis (31.102.02). Studi ini dijadwalkan selesai pada Desember 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) terus menunjukkan komitmennya untuk terus mendukung program pemerintah mempercepat tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Komitmen tersebut diwujudkan melalui kajian lanjutan dalam rangka menyiapkan pilot commercial pemanfaatan kendaraan listrik bersama Gojek.

Pilot commercial pemanfaatan kendaraan listrik beserta infrastruktur pendukungnya dilakukan bersama-sama dengan mitra pengemudi Gojek yang ditargetkan terlaksana pada tahun 2021. Pada tahap awal, proyek pilot commercial ini akan dilakukan di area Jabodetabek, dan akan diterapkan pada kota/daerah lain, jika proyek ini memiliki prospek ekonomis bagi kedua belah pihak.

Baca Juga

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan kajian ini merupakan kelanjutkan dari nota kesepahaman yang telah ditandatangani 21 April 2020 dengan melakukan studi kelayakan pengembangan pengisian daya dan/atau infrastruktur penggantian baterai untuk kendaraan listrik, serta mencari model usaha dan pelaksanaan proyek awal untuk pengisian daya dan/atau infrastruktur penggantian baterai untuk kendaraan listrik.

Menurutnya, pada tahap ini Pertamina dan Gojek menguji 25 sepeda motor listrik dengan 5 stasiun penukaran baterai yang berlokasi wilayah Jakarta Pusat yaitu di Pool Gojek Petojo, Olimart MH Thamrin, SPBU Mangga Besar (31.107.03), SPBU Cikini (31.103.03), dan SPBU Abdul Muis (31.102.02). Studi ini dijadwalkan selesai pada Desember 2020.

 

“Pertamina menyadari bahwa kendaraan listrik merupakan tantangan sekaligus memberikan peluang bagi pengembangan portofolio bisnis perusahaan di masa depan. Untuk itu, kami berupaya untuk menjawab tantangan dengan mulai mempersiapkan diri masuk di dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik sebagai tindakan antisipasi transisi energi yang akan terjadi,” ujar Fajriyah dalam siaran persnya, Rabu (9/12).

photo
Pertamina dan Gojek menguji 25 sepeda motor listrik dengan 5 stasiun penukaran baterai yang berlokasi wilayah Jakarta Pusat yaitu di Pool Gojek Petojo, Olimart MH Thamrin, SPBU Mangga Besar (31.107.03), SPBU Cikini (31.103.03), dan SPBU Abdul Muis (31.102.02). Studi ini dijadwalkan selesai pada Desember 2020. - (Pertamina)

 

Rubi W. Purnomo, SVP Corporate Affairs Gojek menambahkan, terkait pengapdosian kendaraan listrik, sebagai SuperApp terdepan di Asia Tenggara, Gojek terus berupaya untuk mengeluarkan inovasi yang tepat guna serta dapat meningkatan kualitas udara bersih serta aktivitas berkendara lebih ramah lingkungan. Kolaborasi antardua perusahaan karya anak bangsa ini juga diharapkan  untuk dapat mendukung rencana Pemerintah dalam mempercepat proses adopsi penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.

"Oleh karena itu, komitmen tersebut kami laksanakan dengan menghadirkan solusi yang menyeluruh yaitu menentukan tipe kendaraan serta model usaha dan infrastruktur  yang tepat bagi ekosistem Gojek dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat," katanya.

Sejalan dengan pengembangan ekosistem kendaraan listrik, Fajriyah menambahkan, Pertamina juga mengembangkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang terletak di SPBU Fatmawati yang siap beroperasi diakhir Desember ini. Peluncuran “SPBU Listrik” ini juga diharapkan dapat mendorong tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri yang akan melayani masyarakat secara langsung.

“Pertamina memerlukan dukungan penuh dari seluruh stakeholder baik dari pemerintah, Lembaga riset, pelaku bisnis dan pemangku kepentingan lainnya dengan turut berpartisipasi dalam penyediaan infrastruktur kendaraan ramah lingkungan yang dapat menurunkan emisi gas rumah kaca,” pungkas Fajriyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement