Kamis 10 Dec 2020 01:10 WIB

Satu Kata untuk 2020: Survive!

Pandemi dinobatkan sebagai kata populer dari dua kamus skala dunia.

Petugas menghitung jumlah surat suara yang akan digunakan pasien terkonfirmasi COVID-19 di Wisma Karantina, Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (9/12/2020). Sebanyak 11 pasien terkonfirmasi COVID-19 memberikan hak pilihnya dalam Pilkada Bangka Tengah.
Foto: ANTARA/Anindira Kintara
Petugas menghitung jumlah surat suara yang akan digunakan pasien terkonfirmasi COVID-19 di Wisma Karantina, Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (9/12/2020). Sebanyak 11 pasien terkonfirmasi COVID-19 memberikan hak pilihnya dalam Pilkada Bangka Tengah.

Oleh : Dwi Murdaningsih*

REPUBLIKA.CO.ID, Dua kamus skala dunia yakni Merriam-Webster dan Dictionary.com memilih'pandemic' atau pandemi sebagai kata terpopuler tahun ini. Pencarian kata 'pandemic' melonjak di kamus tersebut lantaran banyak orang ingin tahu tentang pandemi.

Pencarian kata "pandemic" di situs Merriam-Webster.com melonjak drastis tahun ini. Pada 11 Maret 2020, keingintahuan masyarakat mengenai kata itu melonjak 115.806 persen lebih banyak dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Di kamus Dictionary.com pencarian kata pandemic selalu naik 1.000 persen lebih tinggi dari biasanya setiap bulan. Ya, tahun 2020 ini memang hampir setiap hari sejak bulan Maret kita mendengar kata pandemi.

Sementara, sampai Selasa (8/12) kamus Oxford belum mengumumkan apa yang menjadi kata populer tahun 2020. Bulan lalu, ada beberapa kata yang kemungkinan dipilih menjadi kata populer, salah satunya  WFH, lockdown, Covid-19, blursday, dan covidiot menjadi kandidat kata populer pada 2020. Kamus Oxford bimbang menentukan kata populer tahun ini lantaran perusahaan itu menilai banyak peristiwa yang terjadi pada tahun 2020.

Tahun 2020 memang tahun yang 'istimewa'. Tahun ini saya pikir benar-benar memberikan ujian bagi semua orang.  Semua orang diminta sabar. Imbauan ini mungkin tidak berlaku bagi mereka yang 'dapurnya' tidak terganggu akibat pandemi.

Misalnya, bagi mereka yang sehari-hari bekerja sevagai developer gim, mungkin ini tidak berlaku. Sebab, industri gim bertumbuh cukup baik saat pandemi.

Namun, bagi mereka yang bekerja sebagai pekerja kantoran atau buruh pabrik, mereka pasti terdampak. Ada yang tahun 2020 ini berupaya mati-matian bekerja lebih keras supaya tidak kena PHK. Sementara bagi mereka yang masih bisa bekerja, aman dari PHk, banyak yang harus sabar karena penghasilan yang dipotong menyesuaikan kemampuan perusahaan.  Banyak pula perusahaan yang mencoba bermacam cara, berutang sana sini supaya tetap bisa menggaji karyawan.

Pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal ketiga minus 3,49 persen dibandingkan tahun 2019. Dibandingkan kuartal kedua, realisasi pertumbuhan ekonomi telah membaik karena sempat kontraksi 5,32 persen pada kuartal kedua.

Berdasarkan data Kementrian Tenaga Kerja (Kemenaker) sampai akhir Mei, sebanyak 3 juta pekerja telah terdampak covid-19 dengan PHK dan dirumahkan. Data ini cukup menjadi gambaran betapa 2020 adalah tahun yang sulit.

Kalau saya diminta memilih satu kata yang menggambarkan tahun 2020, maka kata yang saya pilih adalah 'survive' atau bertahan. Tahun 2020 ini memaksa kita semua untuk bertahan. Bertahan tetap sehat, bertahan tetap waras. Intinya bertahan secara fisik dan mental karena kita tak cukup hanya sehat secara fisik, mental juga harus tetap sehat.

Pandemi covid-19 sudah pasti berdampak pada kesehatan. Hingga Selasa (8/12) kasus covid-19 sudah mencapai 587 kasus dengan jumlah meninggal dunia mencapai 18 ribu jiwa. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun... Kita harus bertahan untuk tetap sehat semampu mungkin, menjalankan protokol kesehatan sepatuh mungkin, supaya bisa survive.

Pandemi covid-19 juga berdampak pada ekonomi. Banyak yang banting setir, pokoknya bagaimana caranya dapur harus tetap bisa ngebul, anak harus tetap bisa sekolah dan cicilan harus bisa terbayar. Harus survive

Pandemi covid-19 juga berdampak pada kesehatan mental. Rasa cemas dan kekhawatiran terasa di tengah pandemi. Anak-anak yang menjalankan pembelajaran jarak jauh juga mungkin mengalami berbagai tekanan. Belum lagi orang tua yang mendampinginya. Semua harus diupayakan tetap sehat secara mental, jangan sampai ada yang stres berlebihan.

Tahun 2020 tersisa beberapa hari lagi. Ayo kita semua survive. Bertahan sehat bertahan waras, Insyaallah 2021 semua berjalan lebih baik lagi,

Vaksin pertama yang dipesan oleh pemerintah dari China telah mendarat di Bandara Soekarno Hatta pada Ahad (6/12). Mungkin masih butuh waktu untuk semua kembali pulih. Distribusi vaksin sampai ke daerah-daerah juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Namun, kita patut optimistis tahun depan semua bisa lebih baik. Vaksin memang tak serta merta membuat covid-19 hilang, namun dengan kesadaran yang semakin baik kita harus yakin pandemi ini akan bisa dikendalikan.

Kalau menggambarkan tahun 2020 dengan satu kata, kata apa yang cocok buat Anda?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement