Rabu 09 Dec 2020 14:26 WIB

Petugas KPPS Kabupaten Bandung Kenakan Seragam SMA

Seragam SMA ini sebagai rasa antusias warga menyambut pembukaan kembali sekolah

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Hiru Muhammad
Petugas KPPS di TPS 3 Desa Lamajang Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung menggunakan seragam sekolah selama proses pengambilan suara pada Rabu (9/12).
Foto: Hartifiany Praisra
Petugas KPPS di TPS 3 Desa Lamajang Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung menggunakan seragam sekolah selama proses pengambilan suara pada Rabu (9/12).

REPUBLIKA.CO.ID BANDUNG--Ada pemandangan berbeda pada Pilkada Serentak 2020 pada Rabu (9/12). Petugas KPPS Di TPS 3 Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung memilih mengenakan seragam sekolah selama bertugas.

Bukan tanpa alasan, Ketua KPPS TPS 3, Karsidin menyebut seragam SMA ini sebagai rasa antusias warga dengan wacana menyambut pembukaan kembali sekolah. Meski menggunakan seragam, bukan berarti protokol kesehatan diabaikan. "Kondisi sekarang ini sekolah itu kan sedih sekali, mudah mudahan dengan memakai seragam ini sekolah bisa kembali dibuka," kata Karsidin.

TPS tersebut menampung 385 pemilih dengan rincian 192 pemilih laki-laki dan 193 pemilih perempuan. Pemilih pun dibagi dala. Jadwal tertentu untuk menghindari adanya penumpukan di TPS.

Karsidin menyebut TPS disempotkan disinfektan dengan berkala. Kemudian pemilih yang datang diminta untuk mencuci tangan dan melakukan pengecekan suhu tubuh."Kalau suhu tubuhnya ada yang lebih dari 37,3 derajat celsius, maka pemilih itu akan diarahkan ke bilik khusus, namun sejauh ini belum ada pemilih yang menggunakan bilik itu," kata Karsidin.

 

Karsidin menyebut warga yang ada di TPS tersebut tidak ada yang terjangkit Covid-19. Sehingga pelaksanaan pengambilan suara di TPS tersebut tidak melakukan pola jemput bola untuk pasien Covid-19. Namun Karsidin mengakui akan merencanakan pola jemput bola ke rumah warga bagi pemilih yang tengah sakit dan tidak bisa datang ke TPS."Kalau tidak ada hambatan, setelah ini kami akan jemput bola ke rumah-rumah warga untuk pemilih yang sedang sakit, proses itu pun dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat," kata Karsidin.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement