REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi tak membuat Armand Maulana berhenti berkarya. Selain meluncurkan video podcast bertajuk ‘Murangkalih’ di YouTube, vokalis GIGI ini merilis single terbarunya yang berjudul “Be With You”.
Lagu tersebut juga menjadi lagu pertama kerja sama Tohpati dan Armand Maulana. Bahkan, grup GIGI pun belum pernah kerja sama dilakukan dengan Tohpati. Padahal Tohpati dan grup GIGI sudah berteman sejak masa SMA, dan Tohpati kerap menggantikan Dewa Budjana.
“Saya berteman dengan Tohpati sudah lama, bahkan dari SMA, kenal karena ketemu di salah satu festival. Lalu bertemu lagi saat di Jakarta udah seperti sekarang. Kalau bikin karya bareng sama GIGI pun belum pernah, baru kali ini dan bareng sama saya. Yang ciptain lagu bukan dia, tapi yang aransemen dia,” ujar Armand dalam konferensi pers virtual, Selasa (8/12).
Mengusung akustik dan bernuansa mellow, “Be With You” bercerita tentang seseorang yang baru menyadari kesalahannya karena melepas orang yang dia cintai. Setelah berpisah, sosok ini sadar bahwa orang yang dicintainya itu menggenggam banyak kenangan dan bagian penting dalam kehidupannya.
“Sebenarnya, ‘Be With You’ sudah sejak lama direkam. Namun, karena pandemi, perilisannya mau tak mau ditunda. Harusnya rilis awal tahun, tapi ditunda terus. Jadi saya pikir, masa mau nunggu terus, rilis saja lah,” ungkap Armand lagi.
Menurut Armand, hook dan reff dari lagu ini nyaman didengar. Irvnat bertindak sebagai vocal director, dan lagu diciptakan David Sam dan Irwan Sutanto. Sementara, Tohpati juga bertindak sebagai produser.
"Lagunya yang sangat catchy serta nggak neko-neko isi dari liriknya, “Be With You” ini sangat sing-a-long, easy, ringan, dan muda. Untuk penampilan Armand Maulana di artwork-nya pun, konsepnya effortless karena bagi dia, effortless is the key,” kata A&R Trinity Optima Production, Simhala Avadana.
Kemudian, pada video klip digarap Upie Guava. Armand sudah empat kali bekerja sama dengan Upie Guava dan merasa cocok.
“Di lagu “Bawa Daku Pergi” itu pertama kali pakai Unreal Engine, dan mungkin pertama kali di Indonesia, karena setelah itu muncul langsung banyak yang ngehubungin dan nggak percaya teknologi itu udah ada di Indonesia,” papar Armand.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
