REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pilot legendaris Chuck Yeager tutup usia pada usia 97 tahun. Dia adalah pilot pertama yang melakukan uji coba pesawat supersonik dan pemecah pertama kecepatan melebihi Mach 1 serta penghalang suara. Kabar duka itu diumumkan oleh istrinya, Victoria, yang meminjam akun Twitter-nya untuk mengungkap kabar tersebut.
Kabar duka itu juga mendapat respons dari berbagai kalangan. Tak terkecuali dari NASA melalui administratornya, Jim Bridenstin. Menurutnya, Yeager adalah legenda penerbangan di masanya.
"Keberanian dan prestasi Chuck adalah bukti kekuatan abadi yang membuatnya menjadi orang Amerika asli dan pekerjaan aeronautika NASA sangat berutang banyak pada kontribusinya yang brilian untuk ilmu kedirgantaraan," kata Bridenstine mengutip The Register, Rabu (9/12).
Prestasi puncak Yaeger dimulai pada 1947. Saat itu, ia mampu memecahkan rekor kecepatan dalam kesempatan uji coba pesawat supersonik yang digunakan, Bell X-1, atau yang dulu dikenal XS-1.
Yeager mendapatkan peran uji coba tersebut setelah menunjukkan keahlian luar biasa sebagai pilot pesawat tempur dalam Perang Dunia II.
"Jalannya membuka jalan bagi siapa saja yang ingin mendorong batas potensi manusia, dan prestasinya akan membimbing kita untuk generasi yang akan datang,’’ ungkap Bridenstine.
Meski memecahkan rekor pertama kecepatan suara itu, dia kembali memecahkan rekornya sendiri pada kecepatan Mach 2, beberapa pekan setelah rekor sebelumnya. Pada saat itu, 67 tahun lalu, tepatnya Desember 1953, ia berhasil mencapai kecepatan Mach 2,44. Dia juga diketahui membuat rekor ketinggian, dan telah menerbangkan lebih dari 150 jenis dan model pesawat dalam kariernya.
Semasa hidupnya, Yeager berada di Angkatan Udara AS sampai tahun 1975, setelah bertugas di beberapa konflik dan perang lainnya. Dia terus terbang hingga tahun 2010-an, dan pada tahun 2012 ia kembali memecahkan hambatan suara meskipun sebagai co-pilot, saat itu dirinya berusia 89 tahun.
Prestasi penerbangan Yeager sebagai pilot resmi atau uji lainnya pada 1950-an dan 1960-an, menginspirasi buku dan film The Right Stuff. Kedua karya tersebut menggambarkan keyakinan Yeager bahwa astronaut melakukan sedikit penerbangan nyata dan tidak boleh dibandingkan dengan pilot penguji yang harus melatih keterampilan luar biasa hari demi hari.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
